Kematian Ibu Hamil 300 Kasus, Ini Upaya POGI Surabaya
Kasus kematian ibu hamil di Jawa Timur pada Juli hingga Agustus 2021 mencapai 300 kasus. Hal diungkapkan Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya, Dr dr Brahmana Askandar SpOG (K).
Banyak faktor yang mempegaruhi tingginya angka tersebut, terutama saat lonjakan pasien Covid-19 di hampir semua rumah sakit. Sehingga, layanan untuk ibu hamil yang akan melahirkan juga terkendala.
Mengenai hal tersebut, Satgas Covid-19 POGI Surabaya, dr Pandu Hanindito Habibie SpOG (K) mengatakan, sebenarnya POGI sudah mengupayakan beberapa hal untuk menekan angka tersebut.
"Untuk pelayanan melahirkan dimasa pandemi, kita sudah berkoordinasi dengan lintas sektoral, kita juga sudah berpatner dengan dinas kesehatan kota dan PERSI. Kita berusaha mengadvokasi RS agar mampu menangani rujukan maternal Covid-19," ujar Pandu, Jumat, 20 Agustus 2021.
Selain itu, lanjut Pandu, pihaknya juga melakukan pemetaan pada setiap daerah rumah sakit mana yang bisa menanggani maternal Covid-19. Ia mencontohkan, misalnya di Surabaya barat ada RS BDH yang mampu, lalu di Surabaya Timur ada RS Soewandhi dan RS Unair, di selatan ada RSAL dan RSI.
"Kita juga sokot para Dirut RS membuka kamar bersalin Covid-19," tambah Pandu.
Selain itu, pihaknya juga melakukan mendataan dokter kandungan yang mau menanggani maternal Covid-19 hasilnya pun sangat banyak dokter yang bersedia, termasuk di Surabaya. Tak hanya melakukan upaya di atas, Pandu juga mengungkapkan bahwa pihaknya bekerjasama dengan pemkot Surabaya akan membuka layanan maternal di RS Lapangan GBT.
"Di situ nanti bidannya dari relawan kemudian kalau misalnya ada kasus butuh dirujuk kita rujuk ke RS BDH," terangnya
Sebelumnya, pihaknya juga sempat ingin membuka layanan maternal Covid-19 di RS lapangan Indrapura. Namun, karena satu dan lain hal rencana tersebut belum bisa dilakukan.