Kemarin, Tes Rapid bagi Kepsek dan Corona Malang Malah Bertambah
Beragam peristiwa pandemi virus Corona masih mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Senin, 1 Juni 2020. Dua peristiwa di antaranya adalah rencana tes Corona bagi seluruh kepala sekolah serta pasien positif Corona di Malang bertambah.
Tes Corona Kepala Sekolah
Kabar viral tentang seorang pengawas sekolah dari Mojokerto yang meninggal diduga akibat virus corona atau covid-19 pasca pelantikan pengawas dan kepala sekolah di Gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD), 20 Mei 2020 lalu, medapat konfirmasi dari Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi.
Dikonfimasi di Gedung Negara Grahadi, Senin 1 Juni 2020, Wahid Wahyudi membenarkan jika satu pengawas dari Mojokerto telah meninggal. Namun, ia belum mendapat informasi tentang status covid-19 pada mendiang.
"Benar ada pengawas yang meninggal. Ketika kami cari info bahwa pengawas sekolah yang meninggal masuk RS awalnya sakit lambung, kami belum dapat info apakah meninggal karena covid atau karena sakit awal lambung," ungkap Wahid.
Ia menyampaikan dalam proses pelantikan pihaknya telah menegakkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti mencuci tangan sebelum masuk, menggunakan masker, dan mengatur jarak ketika prosesi.
Selain itu, ia juga telah meminta seluruh peserta pelantikan untuk melakukan pemeriksaan covid-19 sebagai bentuk antisipasi. "Kami minta mereka untuk rapid tes," pungkasnya.
Sebelumnya beredar kabar viral di grup Whatsapp jika terdapat sejumlah peserta pelantikan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada 20 Mei 2020. Peserta yang jumlahnya disebutkan sebanyak 240 orang semuanya adalah kepala sekolah SMA di Jawa Timur. Informasi itu meyebut jika peserta dari Mojokerto dengan KTP asal Jombang, telah dimakamkan di Jombang dan dirawat di RSUD Kota Mojoketro dengan status konfirmasi positif covid-19.
Pesan viral itu juga menyebut jika peserta dari Mojokorto masuk dalam gelombang pertama dari empat gelombang pelatikan. Sedangkan Jombang masuk dalam gelombang keempat. Informasi juga menyebut jika 20 peserta pelantikan asal Jombang akan melakukan rapid test pada Selasa 2 Juni 2020.
PSBB Dicabut Positif Corona Malang Bertambah
Usai menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Malang Raya kini memasuki fase transisi menuju new normal atau kenormalan baru yang berlangsung sejak 31 Mei 2020. Namun di hari kedua, Kabupaten Malang mencatat peningkatan kasus sebanyak enam pasien covid-19 baru.
Data dari Lapor Covid-19 Kabupaten Malang menyebut terdapat enam kasus baru yang dilaporkan sepanjang Senin, 1 Juni 2020. Rinciannya, dua kasus berasal dari Kecamatan Lawang, dua kasus berasal dari Kecamatan Karangploso, dan masing-masing satu kasus dari Kecamatan Singosari dan Pakis.
Kasus baru menambah jumlah akumulatif di masing-masing kecamatan yang sebelumnya sudah menjadi zona merah.
Di Lawang sendiri total terdapat 14 kasus, Karangploso terdapat 12 kasus, sementara Singosari dan Pakis masing-masing memiliki kasus akumulatif sebanyak 26 kasus dan enam kasus. Singosari menjadi kecamatan dengan kasus terbanyak dari total akumulasi kasus sebanyak 83 di Kabupaten Malang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 pasien kini sedang dirawat di Puskesmas di enam kecamatan, dengan rincian enam pasien di Puskesmas Singosari, tiga pasien di Puskesmas Kepanjen, masing-masing satu pasien di Lawang, Poncokusumo, Karangploso, Ardimulyo di Singosari, dan Kasembon.
Dari jumlah tersebut sebanyak 14 pasien dinyatakan meninggal, 28 pasien sembuh, dirawat di rumah sakit sebanyak sembilan orang, isolasi mandiri di rumah pasien sebanyak 21 orang, dan yang berada di gedung observasi sebanyak 11 orang.