Kemarin, Telepon Misterius Sebelum Rosidah Dibakar
Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan ngopibareng.id sepanjang hari Senin, 27 Januari 2020 kemarin. Dua di antaranya adalah berita tentang penelepon misterius sebelum mayat Rosihan dibakar serta rencana renovasi gelora 10 November untuk Persebaya.
Telepon Misterius
Orang tua Rosidah (sebelumnya tertulis Rosida), 17 tahun, korban pembunuhan yang kemudian mayatnya dibakar, tidak memiliki firasat apapun tentang kepergian anaknya. Perilaku Rosidah juga sama seperti biasanya, tidak ada perubahan yang mencolok. Hanya dia sempat menelepon seseorang. Durasi teleponnya dianggap aneh karena Rosidah menelepon hingga larut malam. Itu terjadi beberapa hari sebelum kejadian.
"Cuma Rabu, 22 Januari 2020 malam, dia terlihat telepon-teleponan di depan rumah sampai sekitar pukul 22.00 WIB. Akhirnya sama ayahnya dimarahi dan disuruh masuk ke dalam rumah," jelas ibu kandung Rosidah, Susiama, Senin, 27 Januari 2020.
Selama ini menurutnya, Rosidah biasanya tidak pernah tidur hingga selarut itu. Selain itu, anak pertamanya itu lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Kalaupun telepon juga di dalam rumah saja. Menurutnya, Rosidah memang tipe anak yang tertutup. Dia tidak pernah menceritakan apapun tekait masalah pribadinya.
Dia menjelaskan, sehari sebelum kejadian Jumat, 24 Januari 2020, anaknya berangkat kerja sekitar pukul 07.00 WIB. Dia berangkat dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna merah dan putih dengan nopol P 2249 UH. Rosidah bekerja di sebuah rumah makan di Jalan Jaksa Agung Suprapto. Biasanya pulang pukul 17.00 WIB.
"Hari itu sampai magrib dia belum pulang. Setelah salat Maghrib saya telepon katanya masih di Rogojampi untuk mengambil buah apokat. Ternyata sampai pukul 21.00 WIB belum pulang. Saya coba telpon HP-nya sudah tidak aktif," jelas Susiama ditemui di rumahnya.
Malam itu dia dan suaminya tidak bisa tidur memikirkan ke mana anaknya. Esok harinya, Sabtu 25, Januari 2020 dia datang ke tempat kerja anaknya. Keterangan pemilik rumah makan Rosidah hari Jumat memang kerja dan sudah pulang seperti biasanya.
Siang itu mereka berdua bingung mau mencari anaknya ke mana. Akhirnya mereka menunggu di rumah. Sampai sekitar pukul 17.00 WIB ada tetangganya yang memberitahukan kabar penemuan mayat terbakar dan ditemukan helm warna pink dan sandal cewek.
"Begitu melihat sandal yang ada di Facebook itu saya sudah yakin itu adalah anak saya," timpal ayah kandung Rosidah, Romli.
Rosidah ditemukan dengan kondisi yang mengenaskan. Dia diduga menjadi korban pembunuhan. Tak hanya dibunuh, jenazahnya pun kemudian dibakar. Polisi sampai kesulitan untuk mengidentifikasi jenazah Rosidah.
Renovasi Gelora 10 November
Pemkot Surabaya sedang merenovasi kondisi Stadion Gelora 10 November Tambaksari Surabaya, untuk digunakan sebagai kandang Persebaya. Disiapkan anggaran Rp 4 miliar untuk renovasi agar lapangan memenuhi standar Asia.
“Nanti kalau misalkan Gelora Bung Tomo (GBT) tidak bisa digunakan, ya pakai Gelora 10 November. Pemkot sudah memulai renovasi untuk Gelora 10 November agar sesuai dengan standar liga, bisa digunakan oleh tim Persebaya,” kata Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, selepas rapat paripurna dengan DPRD Kota Surabaya, Senin 27 Januari 2020 di DPRD Kota Surabaya.
Whisnu berharap renovasi tidak memakan waktu lama, sehingga Persebaya bisa menggunakan kandang lawas mereka, untuk Liga 1 musim ini.
“Kami ingin cepat jadi sesuai syarat Liga agar Persebaya nyaman saat main,” kata Whisnu yang juga menjabat Ketua Panpel pertandingan Persebaya.