Kemarin, Sperma Rame di Twitter hingga Daegu Pusat Corona Baru
Beragam peristiwa menghiasi pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Sabtu, 22 Februari 2020. Dua di antaranya sperma yang ramai di Twitter hingga Kota Daegu Korea jadi pusat wabah Corona.
Sperma Rame di Twitter
Tanda pagar Sperma menjadi topik populer di Twitter selama lima jam terakhir. Topik ini berasal dari @dondidahananto yang mencuitkan pendapat Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sitti Hikmawatty, tentang fenomena hamil tak langsung, berupa kehamilan yang terjadi di kolam renang akibat sperma yang berenang di air dan masuk ke vagina perempuan.
“Menurut ibu ini: 1. Semua laki-laki di kolam renang pasti nga**ng; 2. Secara tiba-tiba mereka mengeluarkan sperma; 3. Beberapa sperma itu sangat kuat bisa berenang dan masuk ke vagina perempuan yang berenang; 4. Kalau ada yang lagi subur, wanita itu lalu bisa hamil. RIP Biologial Sciences”, tulis Dondi di akun Twitternya.
Akun inipun dikomentari dan diretweet ribuan kali. Sedangkan tagar Sperma sendiri juga diciutkan ribuan kali.
Dalam cuitan Dondi, ia juga menempelkan tangkapan layar komentar komisioner KPAI yang muncul dalam laman berita media massa nasional. Dalam tangkapan layar itu, Sitti menuturkan fenomena hamil tak langsung, jika perempuan mandi di kolam yang sama dengan laki-laki.
“Walaupun tidak terjadi penetrasi, tapi ada pria terangsang dan mengeluarkan sperma, dapat berindikasi hamil,” beber dia.
Cuitan Dondi direspon oleh ribuan netizen, termasuk salah satunya adalah akun @blogdokter yang sering menjadi rujukan terpercaya tentang kesehatan.
Ia menyayangkan komentar KPAI yang tidak paham tentang kesehatan serta dikeluarkan oleh anggota lembaga resmi negara. Dalam utasnya, @blogdokter menegaskan jika berenang bersama lawan jenis tidak akan menyebabkan kehamilan.
“Tidak semua laki-laki yang berenang mengalami ejakulasi dan sel sperma gak bisa hidup di air kolam yang berklorin, apalagi berenang masuk vagina" tulisnya.
Daegu jadi Wuhan Baru
Kabar buruk datang dari ‘Negeri K-Pop’, Korea Selatan. Daegu, salah satu kota di Korea Selatan, menjadi 'Wuhan Baru' setelah terjadi penularan virus corona atau istilah medisnya COVID-19 dalam jumlah besar.
Dari hampir 80 kasus baru di Korea Selatan, tercatat sebagian besar terjadi di kota ini. Pemerintah setempat menganjurkan 2,5 juta warga untuk berdiam diri di rumah guna membatasi persebaran virus.
Nasib kota ini nyaris seperti Wuhan di Provinsi Hubei, China, tempat wabah virus corona bermula, yakni menjadi 'kota hantu'.
Temuan menarik lainnya, sejumlah besar penularan di kota ini terhubung dengan seorang jemaat gereja sekte Shincheonji yang disebut 'Patient 31'. Wanita 61 tahun ini sebelumnya memang demam tetapi tidak memeriksakan diri karena merasa tidak pernah ke luar negeri.
Dilaporkan, 37 jemaat gereja terkonfirmasi positif virus corona. Sebanyak 52 jemaat lainnya mengalami gejala namun masih belum menjalani pemeriksaan. 'Patient 31' diyakini sebagai 'super-spreader' yang menularkan virus ke jemaat lain.
Dalam pesannya untuk jemaat, pimpinan sekte Shincheonji, Lee Man-Hee menyebut wabah virus corona yang terjadi sebagai 'perbuatan iblis' dan ujian bagi iman.
"Kasus penyakit ini tampak sebagai perbuatan iblis untuk menghentikan pertumbuhan pesat Shincheonji," tulis pria yang mengklaim diri sebagai Mesias dan mendirikan sekte Shincheonji pada 1984 tersebut.
"Seperti ujian yang dilalui Ayub, ini untuk menghancurkan kemajuan kita," ujarnya.