Kemarin, Said Aqil Kritik Jokowi hingga Rumah Kos Ambruk
Beragam peristiwa tersaji dalam pemberitaan ngopibareng.id sepanjang hari Minggu 9 Februari 2020, kemarin. Dua di antaranya adalah kritik KH Said Aqil Siradj yang menyebut terowongan Istiqlal-Gereja Katedral merupakan terowongan politis serta ambruknya rumah kos di Mampang, Jakarta.
Kritik Said pada Jokowi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mempertanyakan rencana pembangunan terowongan silaturahim antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Said Aqil menilai tidak ada urgensi dalam membangun terowongan tersebut. Dia justru menduga wacana itu merupakan salah satu strategi politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya enggak paham, apa tujuannya ya? Apa nilai budayanya? Apa nilai agama atau apa nilai itu? Apa politik atau politis? Saya nggak paham tuh," kata Said kepada wartawan di Gedung PBNU Jl Keramat Raya Jakarta Pusat, Sabtu 8 Februari 2020.
Said Aqil mengatakan, kerukunan antarumat beragama mestinya tidak hanya disimbolkan lewat pembangunan terowongan antara masjid dan gereja ikonik di Jakarta itu.
Di sisi lain, silaturahim sebagai salah satu nilai budaya bangsa tidak perlu disimbolkan melalui pembangunan infrastruktur.
"Menurut saya (tidak ada urgensinya). Apakah harus begitu (simbol silaturahim)? Gitu lho pertanyaannya. Silaturahim namanya budaya," ujar Said Aqil.
Seperti diketahui, Jokowi sebelumnya mengungkap rencana pembangunan terowongan bawah tanah antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Hal itu disampaikan Jokowi di sela peninjauan renovasi Masjid Istiqlal, beberapa waktu lalu.
Terowongan tersebut dibangun untuk memudahkan para pejalan kaki yang menyeberang dari Istiqlal ke Katedral atau sebaliknya.
"Terowongan bawah tanah sehingga tidak nyeberang (di jalan). Sekarang pakai terowongan bawah, terowongan silaturahim," ujar Jokowi di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat 7 Februari lalu.
Jokowi mengatakan, terowongan tersebut sekaligus menyimbolkan adanya silaturahim antara jemaah di Masjid Istiqlal dengan umat di Gereja Katedral.
Selain itu, keberadaan terowongan tersebut juga menunjukkan bahwa kedua kelompok pemeluk agama tidak saling berseberangan.
Secara terpisah, Uskup Agung Keuskupan Jakarta Mgr Ignatius Kardunal Suharyo mengapresiasi rencana pembuatan terowong sulaturahmi. Jalan bawah tanah ini akan menghubungkan halaman Masjid Istiqlal dengan Gereja Katolik Katedral.
"Dengan adanya terowongan silaturahmi ini hubungan sosial antara Istiqlal dengan Katedral semakin dekat," kata Kardinal Suharyo kepada ngopibareng.id.
Menurut Kardinal, hubungan antara jamaah Masjid Istiqlal dengan jemaat Gereja Katedral cukup harmonis, saling menghormati. "Tidak pernah terjadi gesekan sekecil apapun," imbuh dia.
Rumah Kos Ambruk
Sebanyak 20 jiwa penghuni indekos tiga lantai di Jalan Bangka Barat IV RT 003/RW 07, Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan, berhasil selamat dari reruntuhan bangunan yang roboh berkat teriakan seorang tukang sayur.
"Jadi sebelum bangunan ini roboh, ada yang teriak-teriak suruh penghuni turun karena bangunan mau roboh, kalau tidak salah Mbak Ita, dia lagi siap-siap mau jualan sayur," kata Ketua RT 003, Chotip Anwar saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu.
Chotip menceritakan kronologi robohnya indekos tiga lantai tersebut berdasarkan keterangan warganya. Sekitar pukul 05.00 WIB, salah satu warganya bernama Ita sedang mempersiapkan jualannya di depan rumahnya yang berada persis di belakang indekos.
"Mbak Ita tuh yang dengar ada suara kretek-kretek kayak bangunan mau roboh gitu," kata Chotip.
Saat itu juga Ita berteriak meminta seluruh penghuni untuk keluar dari bangunan tersebut karena bangunan mau roboh. Seketika warga ramai-ramai meneriakkan kepada penghuni indekos untuk keluar dari dalam bangunan.
"Untungnya ada warga yang melek sepagi itu, karena kan lagi hujan, pada tidur pules. Mbak Ita ini jualan sayur, jadi sering siap-siap pagi hari," kata Chotib.
Sementara itu, rumah kontrakan tempat Ita tinggal juga ikut tertimpa bangunan indekos yang roboh.