Kemarin, Kepastian Rizieq hingga Orang Terkaya ke-10 Meninggal
Beragam peristiwa menghiasi ngopibareng.id sepanjang Minggu, 30 November 2019. Dua di antaranya ketidakpastian kehadiran Rizieq Syihab ke reuni 212 serta meninggalnya orang terkaya ke 10 Indonesia.
Rizieq Tak Pasti Datang
Reuni akbar 212 bakal digelar pada Senin, 2 Desember 2019. Namun menjelang hari-H, panitia acara masih belum bisa memastikan kehadiran Imam Besar Habib Rizieq Syihab. Saat ini Rizieq masih berada di Arab Saudi.
"Kita lagi mengupayakan Habib Rizieq bisa hadir. Itu saja. Usaha masih terus sampai kita maksimum dalam berupaya," kata Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Ustaz Haikal Hassan, Sabtu 30 November 2019.
Di luar upaya mendatangkan Rizieq, seluruh persiapan pelaksanaan Reuni 212 sudah sangat matang. Seluruh elemen juga telah memastikan siap menyukseskan reuni ini.
"Tinggal clear area, tinggal waspada terhadap fitnah-fitnah di social media, karena izin sudah direstui, polisi juga telah menjamin keamanan, semua kondusif. Dengan Gubernur DKI juga sudah clearsudah setuju. Semua sudah aman, nggak ada masalah," kata Haikal.
Haikal tidak bisa memungkiri saat ini masih ada beberapa pihak yang berusaha mengganjal agenda ini. Namun, dia memastikan tidak ada kendala berarti, dan reuni tetap akan berjalan sesuai jadwal.
"Kita nggak ambil pusing juga, paling satu-dua orang saja. Fokus kita persiapan, mengajak semua orang supaya tertib, peserta nantinya diharapkan bawa kantong sampah, angkat semua sampah," ujarnya.
Menurut Babe Haikal, Reuni 212 kali ini tidak akan berbeda jauh dengan reuni sebelumnya. Jika dulu aksi 212 digelar untuk mencari keadilan terkait kasus penistaan agama yang dilakukan bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kini reuni mengambil semangat persatuan dan kebersamaan.
Orang Terkaya ke 10 Meninggal
Indonesia kembali kehilangan pengusaha sukses. Seperti diketahui, Founderdan ChairmanGrup Ciputra wafat pada usia 88 tahun, Rabu 27 November 2019 waktu Singapura. Jenazahnya masih disemayamkan di Ciputra Artpreneur, Ciputra World I, Retail Podium 11, Jalan Prof DR Satrio Kav 3-5, Kuningan, Jakarta. Rencananya, jenazah Ciputra akan dikebumikan pada 5 Desember mendatang, di pemakaman keluarga Desa Sukamaju, Jonggol, Jawa Barat.
Kini kabar duka datang dari salah satu orang terkaya Indonesia, Achmad Hamami. Ia menghembuskan nafas terakhir di usia 90 tahun.
"Telah meninggal dunia dengan tenang Suami/Ayah/Kakek/Engkong kami yang tercinta AHK Hamami pada Jumat 29 November 2019 di RS Pondok Indah," demikian kabar yang disampaikan Dirut Chandra Sakti Utama (Grup Trakindo) Suwandi Wiratno melalui pesan yang beredar.
Kabarnya jenazah akan disemayamkan di Rumah Duka di Jl Cilandak Bawah I Nomor 14, Jakarta Selatan. Achmad Hamami dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Sabtu 30 November 2019.
Melansir Forbes, pria bernama lengkap Achmad Hadiat Kismet (AHK) Hamami ini menempuh pendidikan dan meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana di Jakarta pada tahun 1970.
Achmad Hamami menjadi Chairman Grup Tiara Marga Trakindo sejak tahun 2001 sampai sekarang, sekaligus juga Komisaris Utama TMT sejak tahun 2005. Pada tahun 2001-2008, Achmad Hamami menjabat sebagai Komisaris Utama PT Trakindo Utama, kemudian sejak tahun 2008 sampai sekarang berganti jabatan sebagai Komisaris di tempat yang sama.
Sebelum mendirikan PT Trakindo Utama pada tahun 1970, Achmad Hamami berkecimpung di bidang militer Angkatan Laut dengan jabatan terakhir di tahun 1967 sebagai Wakil Direktur Operasi Departemen Hankam.
Di tahun yang sama Achmad Hamami mulai meniti kariernya di dunia swasta dan bekerja sebagai Direktur Indoconsult Associates sampai dengan tahun 1970.
Tahun 1970, Achmad Hamami mendirikan perusahaan pertama dengan nama PT Trakindo Utama yang khusus menangani pendistribusian alat-alat berat merek Caterpillar. Ia terus mengembangkan PT Trakindo Utama sampai dengan tahun 2001 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama.
Pria berusia 88 tahun ini juga pemegang merek Caterpillar di Indonesia, serta Carl's Jr dan supetmarket LOKA. Ia juga memiliki perusahaan pembiayaan Dasha Utama yang khusus pada alat berat. Tercatat total kekayaannya mencapai 725 juta dolar AS atau setara Rp10,1 triliun (Rp14.000 per USD).
Achmad Hamami pernah menjadi orang terkaya ke-10 di Indonesia. Selain jadi pengusaha, ia adalah mantan pilot di Angkatan Laut. Kini, putra Achmad Hamami, Muki telah mengendalikan kelompok keluarga Tiara Marga Trakindo sejak 1999. Hal tersebut dilakukan ketika Achmad Hamami kehilangan pandangannya karena glaukoma.
Sementara itu, putranya Bani bertanggung jawab atas dealer Caterpillar, Trakindo Utama. Sementara putrinya, Mia, memimpin retail, pusat perbelanjaan, dan operator hotel MahaDasha.