Kemarin, Raja Belanda Minta Maaf dan Kembalikan Keris Diponegoro
Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Selasa, 10 Maret 2020. Dua di antaranya permintaan maaf Raja Belanda serta kembalinya keris Pangeran Diponegoro.
Raja Belanda Minta Maaf Telah Menjajah
Raja Belanda Willem Alexander menyampaikan permintaan maaf pada Presiden Joko Widodo (Jokowi), atas penjajahan dan penyiksaan yang pernah dilakukan Belanda pada rakyat Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permintaan maaf saya atas kekerasan saat penjajahan di masa pemerintahan Belanda dahulu," ujar Raja Willem saat bertamu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 10 Maret 2020.
Willem menyadari kepedihan dan kengerian masyarakat Indonesia yang menjadi korban penjajahan di masa lalu pasti masih terasa hingga saat ini.
Namun penjajahan masa lalu jangan sampai meruntuhkan hubungan Belanda dan Indonesia yang saat ini semakin positif.
"Mudah-mudahan negara yang dulu berseteru saat ini mampu tumbuh bersama dan membangun hubungan berdasarkan sikap saling menghormati, percaya dan persahabatan," ujar Raja Willem.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan kunjungan Raja Belanda ini merupakan bukti bahwa hubungan Indonesia dan Belanda selama ini tidak ada masalah dan semakin harmonis.
Sekadar diketahui, Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima mengunjungi Indonesia. Raja dan Ratu selanjutnya diterima oleh Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor.
Jokowi mengajak Ibu Negara Iriana serta cucu kedua Jokowi, Sedah Mirah Nasution untuk menyambut kedatangan Raja Belanda ini.
Kembalinya Keris Pangeran Diponegoro
Ada yang menarik dalam kunjungan kehormatan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima. Mereka mengembalikan keris Pangeran Dipinegoro kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Selasa 10 Maret 2020.
Keris itu hilang ketika Pangeran Diponegori ditangkap Belanda dan dipenjarakan hingga wafat. Presiden atas nama bangsa Indonesia mengapresiasi kembalinya keris bersejarah tersebut.
Dalam pernyataan persnya, Jokowi mengatakan, Indonesia dan Belanda meneguhkan komitmen untuk terus bekerja sama di sejumlah bidang. Sebagai dua negara yang memiliki sejarah cukup panjang.
Presiden Joko Widodo mengajak Raja Belanda untuk menjadikan sejarah tersebut sebagai peneguhan kerja sama antara kedua negara.
"Kita jadikan pelajaran sejarah tersebut untuk meneguhkan komitmen membangun sebuah hubungan yang setara, yang saling menghormati dan saling menguntungkan," kata Jokowi didampingi Willem Alexander.
Jokowi memandang Belanda sebagai salah satu mitra penting Indonesia di Eropa sekaligus mitra strategis di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Di kawasan Eropa, Belanda merupakan mitra dagang Indonesia terbesar ke dua, mitra investasi terbesar pertama, dan mitra pariwisata terbesar keempat.
"Saya menyambut baik kunjungan Sri Baginda yang juga disertai pengusaha Belanda dalam jumlah yang besar. Selama kunjungan Yang Mulia Sri Baginda, kita telah melakukan penandatanganan berbagai kerja sama antarpemerintah," ungkap Jokowi.