Kemarin, Positif Corona Malang Bertambah dan Stok Pangan Surabaya
Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Rabu, 6 Mei 2020. Dua peristiwa di antaranya adalah positif Corona di Malang bertambah dan stok pangan di Surabaya aman hingga 2 bulan ke depan.
Positif Corona Bertambah
Kasus positif covid-19 Kabupaten Malang terus bertambah. Pada hari ini, Rabu 6 Mei 2020 ada satu tambahan pasien Covid-19 berasal dari cluster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. "Yang bersangkutan habis mengikuti giat pembekalan haji di Sukolilo, Surabaya," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz, Rabu 6 Mei 2020. Anis menambahkan, pasien tersebut berasal dari Kecamatan Lawang. Sesuai protokol kesehatan, tim Satgas Covid-19 Kabupaten Malang akan melakukan tracing terhadap keluarga pasien.
“Tapi, sampai saat ini kita belum tahu yang brsangkutan dirawat di rumah sakit mana," ujarnya. Dengan bertambahnya satu pasien Covid-19 di Kabupaten Malang, saat ini total ada 39 orang Covid-19. Sebelumnya, seorang dosen di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang dinyatakan posistif Covid-19. Pasien ini terpapar corona setelah mengikuti kegiatan di Asrama Haji Sukolilo. Dosen tersebut kemudian menulari istrinya. Total sudah ada tiga pasien Covid-19 yang tertular dari cluster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Stok Pangan Surabaya Aman
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyebut bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat, aman hingga dua bulan kedepan. Mereka pun mengaku berusaha menstabilkan harga di pasaran. Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, hingga hari raya Idul Fitri, stok bahan pokok masih tersedia. Malahan, sampai bulan Juni pun masih terkendali. “Lebaran, artinya kalau mereka bilang dua bulan itu, sudah lebaran ya. Sejak mulai puasa kemarin sampai dua bulan berarti kan sudah masuk posisi lebaran, jadi aman,” kata Wiwiek, saat berada di Balai Kota, Rabu, 6 Mei 2020. Wiwiek mengungkapkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan para pengusaha, agar tetap menjaga ketersediaan bahan pokok tersebut. Selain itu, Disperindag juga turun ke lapangan untuk memantau kestabilan harga pangan di masyarakat. "Terkait ketersediaan bahan pkok kami juga berkoordinasi dengan pengusaha ritel Indonesia di Jatim. Kami kerjakan secara paralel, monitor harga di pasar maupun di ritel, di sisi lain kita selesaikan dengan sidak-sidak," jelasnya. Sementara itu, ketika disinggung perihal harga bahan pokok yang naik di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Sosial (PSBB) ini, Wiwiek mengaku masih memantau hal tersebut.