Kemarin, Positif Corona Jatim Meningkat Tajam dan Razia Warkop
Beragam peristiwa tentang penyebaran virus Corona masih mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang, Jumat, 3 April 2020. Dua peristiwa di Antaranya adalah jumlah positif di Jawa Timur meningkat tajam serta polisi mulai gencar menertibkan para pengunjung warung kopi.
Positif Corona Jatim Meningkat Tajam
Pemerintah Provinsi Jawa Timur hari ini Jumat 3 April 2020 mencatat sudah ada 152 orang di Jatim yang positif tertular virus corona. Padahal, kemarin jumlah positif Covid-19 di Jawa Timur masih di angka 103 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tambahan tersebut tersebar di 5 daerah, dengan rincian 33 orang di Kota Surabaya, 10 orang di Kabupaten Lamongan, 3 di Kabupaten Sidoarjo, 2 di Kabupaten Kediri dan 1 orang di Kabupaten Gresik.
Kabupaten Lamongan menjadi salah satu zona merah baru di Jatim. Meski begitu, warga terjangkit covid-19 langsung meledak menjadi dua digit.
"Di Lamongan ini delapan di antaranya dari hasil tracing dari cluster petugas haji yang sedang mengikuti diklat beberapa waktu lalu di Asrama Haji Surabaya. Lamongan hari ini sudah masuk daerah terjangkit (zona merah) dan langsung 10 orang yang terkonfirmasi Covid-19," kata Khofifah, Jumat 3 April 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Dengan mulai banyaknya orang yang terjangkit Covid-19 di Jatim, Khofifah mengimbau kepada semua orang di semua lapisan, untuk terus mengikuti anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan.
Mulai dari menjaga kebersihan diri dan lingkungan, cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, makan minum bergizi, hingga melakukan social distancing.
"Ini artinya bahwa apa yang sudah jadi anjuran pemerintah tolong diikuti. Pertama tinggal di rumah dan hanya keluar rumah untuk urgent. Misalkan kaitan dengan logistik, kesehatan, kaitan dengan perekonomian dan perdagangan. Selain itu kita bisa berjemur di jam 9-10 supaya ada imunitas tubuh dari vitamin D yang kita dapat dari sinar matahari," katanya.
Polisi Bubarkan Pengunjung Warkop
Upaya preventif tim keamanan gabungan TNI, Polri dan Satpol PP dalam rangka menanggulangi penyebaran virus corona di tengah masyarakat ternyata belum sepenuhnya efektif.
Terbukti, per Jumat, 4 April 2020 dari 19.260 orang yang dibubarkan ketika nongkrong, 3.047 orang diantaranya telah diamankan karena tidak mengindahkan imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing.
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pengamanan ini dilakukan karena masih banyak yang dibubarkan ketika ngongkrong dan diperingati, namun tetap mengulang hal yang sama di hari lain.
“Kami buatkan surat pernyataan karena ini kan mengulang ya, sudah kami lakukan langkah preventif dan persuasif tapi tetap mengulang, baik itu masyarakatnya ataupun pengelolanya. Maka, ini sudah kami lakukan pengamanan sekitar 3.047 orang,” kata Trunoyudo saat ditemui di Gedung Humas Polda Jatim, Surabaya, Jumat 3 Maret 2020 siang.
Ia menghimbau masyarakat agar tetap melakukan physical distancing dengan tidak melakukan aktivitas berkerumun yang tidak ada manfaatnya, kemudian menggunakan masker ketika beraktivitas.
Kata Trunoyudo, karena saat ini angka orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan pasien positif terus meningkat.
Dari data yang didapat dari Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim ada sebanyak 8.395 ODP, 686 PDP dan 104 orang terkonfirmasi positif.
Polda Jatim sejak beberapa waktu lalu telah melakukan kawasan physical distancing di seluruh daerah di Jatim.
Khusus Surabaya, pemberlakukan social distancing dilakukan di Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan dengan jangka waktu yang berbeda. Untuk hari kerja penutupan jalan dimulai pukul 10.00 WIB-15.00 WIB. Kemudian, akan kembali tutup pada pukul 18.00 WIB-23.00 WIB. Sedangkan untuk akhir pekan berlansung sejak pukul 18.00 WIB-06.00 WIB.
“Kami saat ini secara mandiri melakukan kawasan tertib physical distancing dan sudah berkembang. Sekarang ini di seluruh kabupaten dan kota sudah membentuk sebanyak 247 ruas jalan physical distancing,” katanya.
Trunoyudo mengimbau, dengan upaya yang dilakukan dapat menyadarkan masyarakat agar lebih waspada menjaga dirinya agar tidak tertular virus corona. Sebab, penyebaran virus yang sangat mudah dan cepat.