Kemarin, Pesta Bonek hingga Pengakuan Rian usai Melumat Persija
Pesta penyambutan kedatangan pemain Persebaya dan pengakuan kapten baru Persebaya menjadi dua di antara beragam topik hangat yang tersaji di ngopibareng.id, Rabu 18 Desember 2019, kemarin.
Pesta Bonek Mania
Bak pesta juara, Bonek Mania sangat antusias menyambut para pemain Persebaya yang baru saja tiba dari Jakarta, Rabu 18 Desember 2019.
Suasana gegap gempita yang ditunjukkan Bonek ini merupakan apresiasi mereka pada para penggawa Persebaya usai mengalahkan Persija Jakarta 2-1 dalam laga lanjutan Liga 1 2019, Selasa 17 Desember 2019.
Dalam penyambutan sore tadi, para pemain Persebaya yang menumpangi bus pariwisata tiba di Bundaran Waru pada pukul 17.00 WIB. Bonek yang sudah menantikan mereka sejak pukul 15.00 WIB, langsung menghadang dan menyanyikan salah satu lagu kebanggaan mereka, "Song for Pride".
Tak lama kemudian, mereka melintasi jalur kanan Jalan Ahmad Yani, Surabaya menuju ke apartemen mereka, Plaza Marina.
Dalam perjalanan itu, diperkirakan Bonek yang mengarak rombongan bus pemain Persebaya mencapai ratusan orang, sehingga membuat Jalan A. Yani mengalami kemacetan.
Sekitar pukul 18.30, rombongan Bonek pun akhirnya tiba di apartemen Plaza Marina Surabaya. Para pemain pun bergantian turun dan menyambut suporter.
Dirigen Bonek tribun kidul, Agus Tessi, mengaku cukup senang dengan capaian Persebaya. Untuk itu ia merayakan penyambutan kali ini layaknya pesta juara. Maklum, kemenangan itu diraih atas musuh bebuyutan Persebaya sejak era kompetisi perserikatan.
Pengakuan Rahmat Irianto
Bek muda Persebaya, Rahmat Irianto mengaku canggung saat menerima tugas baru dari pelatih Aji Santoso. Sebab, saat menghadapi Persija yang lalu, dirinya didapuk menjadi kapten tim.
Seraya merendah Rian menjelaskan, dirinya merasa tak pantas menjadi kapten. Apalagi di Persebaya masih banyak pemain senior yang harusnya lebih cocok menjadi pemimpin di lapangan. Seperti Otavio Dutra, Hansamu Yama, dan Fandi Eko.
"Merasa canggung sebenarnya karena masih ada (pemain) senior lainnya. Seperti Hansamu, Dutra. Tetapi Coach Aji percaya saya, ya saya harus tunjukan yang terbaik untuk Persebaya," kata Rian (sapaan akrab Rahmat Irianto).
Rian terpaksa bermain di bek kiri menggantikan Ruben Sanadi yang mendadak mengalami gangguan pencernaan. Meski dadakan, ia menjalankan tugasnya dengan baik.
"Alhamdulillah bisa mendapat tiga poin di Senayan. Pastinya kami senang. Dan saya tidak menyangka akan dipasang sebagai bek kiri oleh Coach Aji. Padahal waktu meeting masih Ruben, tapi ia mengalami gangguan pencernaan," imbuh putra pertama Bejo Sugiantoro ini.
Posisi sebagai bek kiri memang bukan hal baru bagi Rian. Ia sendiri termasuk pemain yang bisa ditempatkan pada lebih dari satu posisi. Bisa stopper, bisa bek kanan, maupun gelandang.
Musim ini, ia sudah menjalankan peran bek kiri saat mengalahkan Bhayangkara FC, 31 Agustus lalu. Kala itu Rian bermain selama 70 menit sebelum digantikan Mokhamad Syaifuddin lantaran cedera. Persebaya menang 2-0.
Secara karakter, Rian berbeda dengan Ruben yang juga piawai membantu serangan Persebaya dari sisi kiri. Namun, Rian sangat kokoh hingga sulit ditembus Riko Simanjuntak maupun pemain pengganti Heri Susanto.
"Tidak ada kendala main bek kiri. Karena itu adalah posisi defence. Bahkan saya pernah main menjadi wing back, gelandang, dan striker. Cuma kiper yang belum pernah," ujar Rian.