Kemarin, Pesawat Rakitan Bahan Bekas hingga Kerajaan Sunda Empire
Pesawat rakitan dari bahan bekas menggegerkan dunia maya setelah pesawat bikinan warga Sulawesi itu ternyata bisa terbang. Selain itu juga ada kemunculan keraton Sunda Empire. Dua peristiwa ini tersaji dalam pemberitaan ngopibareng.id, Jumat 17 Januari 2020, kemarin.
Pesawat Rakitan Bahan Bekas
Cerita Chaerul, warga Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang berhasil membangun sebuah pesawat terbang kini viral di media sosial.
Dengan peralatan seadanya dan mengandalkan barang-barang bekas, pesawat jenis ultralight ini berhasil diterbangkan Chaerul berkeliling pantai di dekat rumahnya.
Video keberhasilan Chaerul menerbangkan pesawat inipun kini viral di media sosial.
Bupati Pinrang, Irwan Hamid juga langsung mengganjar Chaerul dengan piagam penghargaan serta sejumlah uang pembinaan.
"Haerul ini layak diapresiasi. Pemerintah sangat bangga dengan dia. Dia inovatif dan kreatif. Kami berharap Chaerul bisa menginspirasi pemuda lain mengembangkan kemampuannya," kata Irwan, Jumat 17 Januari 2020.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman juga langsung mengundang secara khusus Chaerul ke rumahnya untuk diberikan penghargaan.
Sementara itu, kesuksesan Chaerul ternyata memunculkan kisah haru. Chaerul ternyata tidak tamat sekolah dasar (SD).
Lurah Pallameang, Asdar, menceritakan warganya yang bernama Chaerul meski tidak tamat SD namun sejak kecil telah dididik oleh orang tuanya untuk menjadi mekanik.
Keraton Sunda Empire
Masyarakat wilayah Bandung sejak Kamis malam 16 Januari malam diramaikan kehadiran komunitas "Sunda Empire" yang disebut mirip dengan "Keraton Agung Sejagat" di Purworejo, Jawa Tengah.
Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Bandung, Sony, menyebut "organisasi" itu ilegal karena tidak terdaftar. Namun, kata dia, hal itu sudah ditangani oleh Kodam III/Siliwangi sejak 2018.
"Dia bukan masuk ormas, dia tidak terdaftar sebagai ormas, makanya kita lagi telusuri, hampir sama kaya yang di Jawa Tengah," kata Sony, di Bandung, Jumat.
Unggahan video tentang "Sunda Empire" sempat beredar di salah satu kanal YouTube yang diunggah oleh akun bernama Alliance Press International. Selain itu, sejumlah konten mengenai "Sunda Empire" itu menyebar ke masyarakat melalui media sosial.
Salah satu video yang tersebar, berisi tentang sejumlah orang yang mengenakan atribut seperti militer lengkap dengan topi baret. Salah satu dari mereka ada yang berorasi tentang masa pemerintahan negara-negara yang akan berakhir pada 2020.
Keberadaan "Sunda Empire" itu dinilai sama seperti "Keraton Agung Sejagat". Karena mereka menggunakan seragam-seragam serupa seragam militer lengkap dengan atributnya, yang tidak jelas asal-usulnya.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Bandung, Ferdi Ligaswara, mengaku akan menelusuri keberadaan "Sunda Empire" tersebut. Sebagai negara hukum, kata dia, semua orang harus mematuhi aturan yang ada.
"Kami akan telusuri dulu, intinya negara kita negara hukum. Jangan berbenturan dengan aturan," kata dia seperti dikutip Antara.
Advertisement