Kemarin, Persebaya Bekuk Arema dan Kericuhan Suporter di Blitar
Semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020 yang digelar di Blitar, Selasa 18 Februari 2020 menjadi satu dari beragam peristiwa yang tersaji di Ngopibareng.id. Semifinal kemarin mengantarkan Persebaya melaju ke babak final. Sedangkan di luar stadion, Bonek dan Aremania terlibat kericuhan.
Persebaya Hancurkan Arema
Persebaya menantang Persija Jakarta di final Piala Gubernur Jawa Timur 2020. Kepastian ini didapat Persebaya setelah berhasil mencaplok Arema FC dengan skor 4-2 di semifinal, Selasa 18 Februari 2020.
Empat gol Persebaya di pertandingan ini dicetak oleh David da Silva menit ke-38, 70’, Mahmoud Eid menit 45+2’, dan Irfan Jaya menit 53’. Sedangkan dua gol Singo Edan dilesakkan oleh Johan Alfarizi di menit ke-3 dan Elias Alderat menit 73’.
Keberhasilan ini tak lepas dari kemampuan para pemain Persebaya memanfaatkan kondisi Arema yang bermain dengan 10 orang sejak menit ke-11.
Babak I
Di awal laga, Arema FC langsung menggebrak lewat serangan cepat yang mereka bangun. Namun Persebaya masih cukup sigap menghalau sergapan Singo Edan.
Tak mau menyerah, Arema berusaha menggempur pertahanan Persebaya. Upaya itu pun tak sia-sia ketika mereka mendapatkan hadiah tendangan bebas di sisi kiri luar kotak penalti Persebaya pada menit ke-3.
Bola dikirimkan ke depan gawang Persebaya, di sana ada sejumlah pemain Arema yang melakukan lompatan. Bola sempat mengenai kepala salah satu pemain Arema dan mengarah ke gawang Bajul Ijo, tapi Rivki Mokodompit berhasil menepisnya.
Bola sempat menjauh dari gawang Persebaya, tapi jatuh tepat ke arah Johan Alfarizi. Tanpa kontrol, ia melakukan tendangan voli yang gagal diantisipasi oleh Rivki. Skor 1-0 untuk Arema.
Tertinggal, Persebaya tersentak. Mereka mencoba mendominasi permainan. Namun Arema tak tinggal diam. Melalui serangan balik, Arema beberapa kali memberikan ancaman ke pertahanan Persebaya.
Namun, malapetaka datang di menit ke-11 ketika Jonathan Bauman melakukan pelanggaran kasar terhadap Arif Satria. Wasit pun menghadiahinya kartu merah. Singo Edan harus bermain 10 pemain sejak menit itu.
Unggul jumlah pemain, Persebaya semakin dominan. Terus menyerbu pertahanan Arema, Persebaya berusaha menyamakan kedudukan.
Namun, gol Persebaya baru hadir di menit ke-38. Melalui aksi solo run David da Silva yang diakhiri tembakan mendatar ke sudut sempit tak mampu dijangkau Kartika Aji dan gol. Skor 1-1 untuk kedua tim.
Berhasil menyamakan kedudukan, Persebaya akhirnya mampu membuat keunggulan di menit ke-45. Diawali umpan panjang yang dikirimkan Makan Konate, Mahmoud Eid yang lepas dari jebakan offside mencetak gol kedua lewat sundulannya. Skor 2-1 untuk Persebaya.
Tak lama setelah gol tersebut, wasit yang memimpin pertandingan meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak pertama.
Babak II
Persebaya langsung tampil menyerang di awal babak kedua. Pemain bertahan Arema harus bekerja keras membendung setiap gempuran yang dilancarkan Bajul Ijo.
Melalui skema serangan yang rapi, Persebaya akhirnya berhasil menambah keunggulan di menit ke-53. Adalah Irfan Jaya yang memaksa Kurniawan Kartika Aji memungut bola dari gawangnya.
Keunggulan ini semakin memompa motivasi para pemain Persebaya. Sementara Arema sesekali melancarkan serangan balik cepat untuk merespons setiap tekanan yang diberikan Persebaya.
Tujuh menit setelah gol ketiga Persebaya, situasi menjadi seimbang bagi kedua tim. Sama-sama bermain dengan 10 pemain, Arema FC yang membutuhkan dua gol untuk menyamakan skor terus menekan.
Alih-alih memperkecil keunggulan, gawang Arema FC justru bobol untuk keempat kalinya di menit ke-70. Diawali dari serangan balik cepat, Irfan Jaya mengirimkan umpan silang terukur yang disambut sundulan terarah oleh David. Bola meluncur ke pojok kanan gawang Kartika Aji. Skor berubah menjadi 4-1.
Namun, hanya berselang tiga menit kemudian, Arema FC berhasil memperkecil ketertinggalan lewat Elias Alderat di menit ke-73. Skor 2-4 Arema masih tertinggal.
Dalam 17 menit tersisa, kedua tim saling bertukar serangan. Persebaya tercatat memiliki empat peluang emas untuk menambah pundi-pundi golnya. Sayang, David, Konate dan Irfan gagal memanfaatkan peluang tersebut.
Arema FC bukannya tanpa peluang. Tim berjulukan Singo Edan itu beberapa kali memberikan ancaman ke gawang Rivki. Salah satunya sepakan keras Johan yang berhasil ditepis oleh Rivki. Beberapa kali Kushedya Hari Yudo, Dendi Santoso, dan Elias Alderat juga mempunyai kans. Sayang, lemahnya penyelesaian akhir gagal dikonversi gol.
Hingga pertandingan berakhir, Persebaya berhasil mempertahankan keunggulan 4-2 atas Arema FC.
Ricuh Bonek VS Aremania
Kericuhan antara massa Bonek dengan Aremania tak bisa dibendung. Mereka mengabaikan aturan panitia pelaksana (Panpel) Piala Gubernur Jawa Timur 2020, bahwa laga semifinal tertutup untuk suporter.
Massa Bonek dan Aremania tetap nekat datang ke Stadion Soepriadi, Blitar. Seperti yang telah diduga, kedua kubu pun terlibat bentrok. Awalnya, massa Bonek berada di sebelah barat dan utara stadion atau terkonsentrasi di Jalan ciliwung. Tidak jauh dari situ kurang lebih 1 km dari lokasi ada konsentrasi massa Aremania.
Sebagian bonek yang belum berkumpul bergeser ke Jalan Ciliwung. Saat bergeser itulah massa Bonek bertemu dan akhirnya bentrok dengan massa Aremania.
Polisi tak membiarkan itu. Massa dihalau oleh polisi agar bubar. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Sebelumnya, sejumlah motor hangus terbakar di Jalan Musi Barat, kawasan Pasar Hewan Terpadu Dimoro. Dari keterangan warga setempat, ada tujuh kendaraan yang terbakar.
"Ada 7 motor yang dibakar. Ya kami sebagai warga Blitar tolonglah suporter yang datang jangan membuat onar," terang Dian, warga setempat yang lokasinya tidak jauh dari stadion.
Sementara itu, Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M. Sinambela mengakui ada peristiwa pembakaran sepeda motor. Namun belum diketahui siapa dalang aksi anarkis tersebut.
"Ya memang ada info seperti itu sejumlah sepeda motor dan satu orang terluka. Saat ini masih kami tangani," ujarnya.
Massa Aremania yang terkonsentrasi di pelataran parkir, Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan Kota Blitar sempat bereaksi ketika mengetahui ada aksi pembakaran. Namun, massa dapat ditenangkan oleh aparat gabungan TNI dan Polri.
"Pukul mundur Bonek Mania dari sini," teriak salah seorang Aremania kepada polisi.
Namun saat laga Arema FC versus Persebaya Surabaya memasuki menit akhir kedua suporter bertemu di kawasan sawah sekitar 100 meter dari stadion dan terjadi kericuhan antar dua massa supporter.
"Saya cukup khawatir apalagi rumah saya dekat dengan stadion. Mudah-mudahan aman semuanya," ujar Sugianto, seorang warga Kelurahan Bendo.
Advertisement