Kemarin, Pemakaman Gus Sholah hingga Pengakuan Penghina Risma
Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan ngopibareng.id sepanjang Senin, 3 Februari 2020. Dua di antaranya prosesi pemakaman Gus Sholah serta pengakuan penghina Tri Rismaharini.
Pemakaman Gus Sholah
Jenazah pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Tebuireng, Senin 3 Februari 2020.
Jenazah sendiri tiba di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, sekitar pukul 11.10 WIB dengan menggunakan pesawat Batik Air. Jenazah dibawa langsung oleh keluarga besar dari Jakarta.
Setiba di bandara Juanda, jenazah dipindahkan ke dalam mobil ambulance.
Setelah itu, pemberangkatan jenazah menunggu beberapa waktu karena keluarga besar masih melakukan sholat Dzuhur berjamaah dan makan siang. Baru, tepat pada pukul 12.00 WIB jenazah dan rombongan berangkat ke Jombang.
Di Jombang, ribuan peziarah menyambut dan mensalati jenazah. Beragam tokoh juga memberikan penghormatan di antaranya KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Anwar Mansyur, Anies Baswedan, serta beragam tokoh lainnya.
Gus Sholah wafat di usia ke-77 tahun di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pukul 20.55 WIB, Minggu 2 Februari 2020, setelah beberapa hari melakukan perawatan intensif. Kondisi Gus Sholah diketahui terus menurun usai menjalani bedah jantung pada hari Sabtu 1 Februari 2020.
Pengakuan Penghina Risma
Netizen penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah ditangkap. Polisi menyebut pelaku bernama Zikria, pemilik akun Facebook @zikria dzatil itu ditangkap di Kota Bogor, Jawa Barat.
Ibu dua anak itu diciduk di rumahnya, Perumahan Mutiara Bogor Raya, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, tanpa perlawanan, pada Jumat 31 Januari 2020.
Polisi akhirnya menampilkan Zikria di depan media, Senin 3 Februari 2020. Zikria lebih banyak menunduk dan diam.
Dia mengenakan baju tahanan Polrestabes Surabaya warna oranye dengan jilbab berwarna abu-abu. Baju tahanan itu menumpuk di baju bermotif kotak warna putih yang dikenakannya. Perempuan 43 tahun itu juga mengenakan masker berwarna putih.
Zikria datang dari bagian belakang gedung Polrestabes Surabaya dikawal sejumlah polisi. Zikria kemudian masuk ke ruang jumpa pers di museum hidup. Di situ sudah menunggu Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho, Kasat Reskrim AKBP Sudamiran, Wakasat Reskrim Kompol Ardian Satrio Utomo, dan Kanit Resmob Iptu Arief Rizky Wicaksana.
Apa motif Zikria menghina Risma? "Motifnya pelaku sakit hari karena Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) sering di-bully," ujar Kasat Reskrim AKBP Sudamiran kepada wartawan.
Sudamiran mengatakan meski bukan warga Jakarta, pelaku mengaku sakit hati karena di media sosial Anies Baswedan sering dibully soal banjir. Untuk itu, ia melampiaskan dengan membalasnya juga di media sosial.
"(Asal) Dari Bogor, sakit hatinya karena (Anies) sering dibully banjir," terang Sudamiran.
Advertisement