Kemarin, Laga Final Dipindah dan The Jak Dilarang 'Nonton'
Beragam peristiwa olahraga mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Rabu, 19 Februari 2020. Dua di antaranya adalah keputusan PSSI yang menggeser lokasi final Piala Gubernur Jawa Timur ke Sidoarjo hingga larangan bagi The Jak ke Sidoarjo.
Final Piala Gubernur Pindah
Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jawa Timur menetapkan, laga final Piala Gubernur Jawa Timur 2020, antara Persebaya Surabaya melawan Persija Jakarta digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Sekretaris PSSI Jatim, Amir Burhanuddin menjelaskan, pemindahan ini dilakukan karena kondisi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang menjadi home base Persebaya dalam masa renovasi.
"Stadion GBT tidak bisa dipakai karena FOP (Field of Play), lapangannya masih dalam perawatan sehingga harus dipindah. Dengan cepat kita langsung koordinasi dengan stadion terdekat, yakni Stadion Gelora Delta," jelas Amir usai rapat koordinasi pengamanan (Rakorpam) laga final Piala Gubernur Jatim di Gedung Polda Jatim, Surabaya, Rabu 19 Februari 2020.
Pihak pengelola GOR Delta Sidoarjo mengatakan stadion kosong dan siap dipakai pertandingan.
Terkait ada suara sumbang karena Persebaya pemilik hak menggelar pertandingan digeser ke stadion lain, Amir mengatakan, keputusan ini murni karena kondisi.
"Ini tidak mengurangi kesepakatan kita di Rakorpam pertama, Minggu 16 Februari 2020, bahwa pemenang antara Persebaya melawan Arema akan ditetapkan sebagai tuan rumah. Namun, karena kondisi stadion yang tidak memungkinkan maka terpaksa harus dipindahkan," papar Amir.
Pemilihan Stadion Gelora Delta bukan tanpa alasan, faktor kondisi lapangan yang baik didukung fasilitas penunjang yang layak membuat tim memilih home base Deltras Sidoarjo itu.
Tak hanya memindahkan venue saja, berdasar berbagai pertimbangan dengan berbagai pihak jadwal pertandingan juga dirubah.
"Ada perubahan jam tayang semula akan ditayangkan (MNC) pukul 19.30 WIB berdasar berbagai hal, partai final akan kita laksanakan pada 15.30 WIB. Semua pergerakan dan persiapan panpel sudah kita lakukan mulai jam ditetapkan tadi," ungkap Amir lagi.
Dalam pertandingan Kamis besok, Panpel menyatakan terbuka untuk suporter Persebaya. Sementara suporter Persija, Jak Mania, tidak diperkenankan hadir dengan alasan keamanan.
The Jak Jangan ke Sidoarjo
Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) akan memperketat pengamanan pelaksanaan babak final Piala Gubernur Jatim 2020. Laga yang mempertemukan Persebaya Surabaya dengan Persija Jakarta ini akan digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis 20 Februari 2020 pukul 15.30 WIB.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, pengamanan lebih diperketat untuk mengantisipasi agar tidak terulang kembali kerusuhan seperti di Kota Blitar sampai ada aksi bakar sepeda motor sebanyak 7 unit.
"Rapat lengkap satuan pengaman dari TNI dan Polri, dari instansi samping, pihak Pemprov, PSSI, Panpel dan tim kesehatan sepakat agar kejadian di Blitar tidak terulang. Kami akan melakukan pengamanan ekstra ketat," ungkap Luki usai rapat koordinasi pengamanan (Rakorpam) final Piala Gubernur Jatim di Gedung Polda Jatim, Surabaya, Rabu 19 Februari 2020.
Mengingat suporter kedua tim, Bonek dan The Jak Mania memiliki hubungan tidak harmonis, maka pihak kemanan menyarankan agar para suporter Persija tidak berangkat ke Sidoarjo.
"Suporter Persebaya dan Persija punya sejarah buruk, kita sepakat suporter Persija tidak boleh ke stadion. Koordinasi sudah dilakukan dengan pihak Polda Metro Jaya," terang Luki.
Sebagai gantinya, suporter The Jak Mania bisa melakukan nobar di Ibu Kota di lokasi yang sudah disediakan pihak kepolisian.
Bagi suporter yang masih berada di Malang diimbau tidak bergerak ke Sidoarjo. Seperti diketahui, The Jak Mania sempat mendukung skuad Macan Kemayoran dalam babak semifinal melawan Madura United di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Selasa kemarin.
"Polres Malang juga akan memfasilitasi suporter dengan menggelar nonton bareng," sambung Luki.
Sedangkan Bonek Mania diperbolehkan nontong langsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Namun dengan catatan tidak melakukan tindakan anarkis yang berujung pada kerusuhan.
"Kalau ada yang anarkis akan langsung kita tindak tegas," janji Luki.
Untuk pengamanan tim Persija dan ofisial akan dilakukan sesuai standar operasional prosedur. Termasuk prosedur penggunaan kendaraan taktis.
"Terhadap tim Persija dari pemainnya akan dikawal secara maksimal, kita akan kawal sesuai dengan SOP dengan aturan portap yang sudah ada baik itu datang maupun kembali," pungkas Luki.
Advertisement