Kemarin, Kereta Semen Anjlok dan Waskita Jual 3 Jalan Tol
Beragam peristiwa dari penjuru negeri mewarnai pemberitaan ngopibareng.id, Kamis 12 Desember 2019 kemarin. Dua di antaranya adalah anjloknya KA Pengangkut ribuan ton semen serta rencana Waskita Karya menjual tiga Jalan Tol.
KA Semen Anjlok
Kereta api barang yang mengangkut sekitar 1.136 ton semen anjlok di Stasiun Doplang, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis, 12 Desember 2019.
Kereta api yang melaju dari Stasiun Kampung Bandan, Jakarta menuju Stasiun Kalimas, Surabaya, tergelincir hingga keluar dari jalur rel di KM 52+926 tepatnya di jalur II Stasiun Doplang.
Akibat kecelakaan tersebut, terjadi kerusakan pada bantalan beton rel, besi rel, dan kerusakan wesel atau pengatur jalur kereta. Sehingga jalur kereta jurusan Blora - Surabaya sementara putus.
Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Krisbiyantoro, menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.
"Info diketahui terjadinya musibah ini berawal dari masinis kereta api barang tersebut dengan no CC 206132. Rangkaian kereta api semen yang mengalami musibah, pada urutan gerbong ke-10 sampai dengan urutan terakhir. Tak ada korban jiwa," katanya, dikutip kompas.
KA barang tersebut menarik 20 gerbong berisi semen dengan berat 1.136 ton. Meski demikian, akibat musibah tersebut, di emplasemen stasiun Doplang tetap masih dapat digunakan untuk operasional kereta api baik dari barat maupun dari timur.
Pola operasi yang digunakan adalah pengoperasian jalur tunggal yang masih berfungsi yaitu jalur hilir.
Petugas sarana PT KAI, kata Krisbiyantoro, secara sigap menyiapkan kereta pertolongan yang sudah berangkat dari Stasiun Poncol pada 13.08 WIB dan akan sampai lokasi pada 14.40 WIB untuk segera lakukan evakuasi.
"Juga ada bantuan crane khusus dari Cirebon dan Solo yang sudah menuju ke lokasi juga. Crane dari Solo berangkat pukul 12.34 WIB dan dari Cirebon pukul 12.38 WIB," katanya.
Saat ditanya penyebab, Krisbiyantoro mengatakan, masih terus dalam penyebab anjloknya kereta tersebut. "Penyebab kejadian sementara masih dalam pengusutan petugas," katanya.
Menurut dia, akibat tergelincirnya KA barang dari arah jakarta menuju Surabaya mengakibatkan kerusakan pada sejumlah konstruksi rel KA. Di antaranya kerusakan material pada bantalan beton jalur KA, kerusakan besi rel dan kerusakan wesel atau alat pengatur jalur KA.
"Jadi 10 gerbong datar terguling dan satu gerbong mengalami anjlok dua AS roda (bogie depan)," katanya.
Atas insiden ini, sambung dia, PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Terutama bagi masyarakat di sekitar lokasi anjloknya KA barang tersebut.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan dengan terjadinya gangguan perjalanan Kereta Api. Dan kami seluruh petugas berusaha semaksimal mungkin untuk normalisasi jalur supaya kedua jalur baik hulu maupun hilir lancar kembali. Terima kasih," katanya.
Waskita Jual Jalan Tol
PT Waskita Toll Road berniat melepas kepemilikan saham pada tiga ruas jalan tol pada 2020. Divestasi ini dilakukan menyusul pelepasan saham pada dua ruas tol yang diperkirakan rampung pada pekan depan.
Direktur Utama Waskita Toll Road (WTR) Herdiwiakto mengatakan bahwa perusahaan akan melakukan divestasi saham di PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR), entitas induk dari tiga badan usaha jalan tol di koridor Trans-Jawa.
Ketiga perusahaan tol di bawah naungan WTTR yaitu PT Semesta Marga Raya, PT Pejagan Pemalang Toll Road, dan PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol.
Ketiga perusahaan tol tadi masing-masing memegang konsesi jalan tol pada ruas Kanci–Pejagan, Pejagan–Pemalang, dan Pasuruan–Probolinggo.
Saat ini, WTR masih memiliki 30 persen saham di WTTR. Sebelumnya, pada 2018, WTR melepas 70 persen saham WTTR ke investor yang memegang instrumen reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
"Kami mau buyback dulu semuanya (70 persen saham WTTR), lalu kami lepas lagi seluruhnya [100 persen]. Kami buyback dulu agar nanti valuasinya lebih menarik," kata Herwidiakto, Kamis, 12 Desember 2019.
Dia mengungkapkan, saat melepas 70 persen saham WTTR ke RDPT pada 2018 lalu, perseroan memiliki opsi untuk membeli kembali (buy back). Berdasarkan Laporan Tahunan Waskita Karya, induk WTR, divestasi saham WTTR mendatangkan keuntungan sebesar Rp1,30 triliun
Advertisement