Kemarin, Kasus Baru di Jatim Tertinggi Dan Klaster Pabrik Pupuk
Peristiwa pandemi Covid-19 masih mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Senin, 22 Juni 2020. Dua peristiwa di antaranya adalah sumbangan kasus baru Jatim tertinggi nasional dan munculnya klaster pabrik pupuk.
Sumbangan Jatim Tertinggi
Jawa Timur tetap menjadi wilayah penyumbang kasus covid-19 terbanyak di Indonesia. Pada Senin, 22 Juni 2020, tercatat 258 penambahan baru atau lebih banyak dari DKI Jakarta di peringkat kedua dengan tambahan 147 kasus baru.
Dengan tambahan 258 kasus baru itu, total kasus Jatim kini sebesar 9.840 atau selisih 147 dengan DKI Jakarta dengan jumlah akumulatif sebanyak 9.957.
Dari data tersebut, kasus terbanyak berada di tiga daerah kawasan Surabaya Raya. Surabaya menjadi penyumbang kasus baru terbanyak dengan 143 kasus, Sidoarjo diurutan kedua dengan 25 kasus baru, dan Gresik tambah 17 kasus.
“Penambahan kasus ini tak lain karena upaya tes masif yang kini kita upayakan untuk segera mengungkap kasus yang belum diketahui. Sehingga, kita bisa memberi penanganan tepat kepada yang reaktif atau positif,” ungkap Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Dr. Joni Wahyuhadi, Senin 22 Juni 2020.
Menurutnya, angka masih berpotensi meningkat lebih tinggi karena saat ini tercatat ada 31.941 orang tanpa gejala (OTG) yang ini sangat bisa menularkan virus kepada orang lain.
Untuk itu, Joni meminta kepada warga Jatim, khususnya di Surabaya Raya yang angka penularannya cukup tinggi, agar menerapkan protokol kesehatan dengan baik.
“Sebenarnya tidak susah wong cuma pake masker, mungkin tidak terbiasa aja tapi ini harus dilakukan karena penularannya lewat droplet. Di tambah dengan menerapkan physical distancing,” katanya.
Di sisi lain, jumlah pasien sembuh di Jatim juga bertambah sebesar 60 orang. Terdapat pula tambahan 13 pasien meninggal.
Klaster Pabrik Pupuk
Satu tambahan pasien positif covid-19 baru bertambah di Banyuwangi. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi menyebut pasien ke 26 ini merupakan karyawan sebuah perusahaan pupuk.
"Pasien 26 ini adalah seorang pria yang tinggal di Kecamatan Kabat. Dia karyawan di salah satu perusahaan pupuk," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Banyuwangi dokter Widji Lestariono, Senin, 22Juni 2020.
Dengan tambahan satu orang ini, jumlah pasien positif covid-19 di Banyuwangi kini berjumlah 26 orang. Tujuh di antaranya dinyatakan sembuh, 18 dalam perawatan dan satu pasien meninggal dunia.
Pria yang juga Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi ini menyatakan, kantor perusahaan pupuk tempat pasien ini bekerja telah ditutup sementara. Penutupan dilakukan sejak ditemukan kasus pertama covid-19 di perusahaan ini pada 13 Juni 2020.
Dari tracing yang dilalukan Dinas Kesehatan, kemudian dilakukan uji swab oleh perusahaan tersebut kepada mereka yang menjadi kontak erat karyawan yang positif covid-19. Pasien positif covid-19 pertama dari perusahaan ini adalah pasien 18.
"Dari pasien 18 sebagai pasien pertama di perusahaan pupuk itu, kini total sudah ada lima karyawan yang positif terinfeksi corona. Tracing terus kami lakukan ke kontak erat karyawan yang positif corona dan dilakukan swab," tegasnya.
Advertisement