Kemarin, Jatim Semakin Memerah, 29 PNS Pemprov Positif Corona
Peristiwa pandemi virus Corona masih mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Jumat, 26 Juni 2020. Dua peristiwa di antaranya adalah Khofifah ingin semua pihak serius perangi Corona dan 29 PNS di Pemprov Jatim positif Corona.
Corona di Jatim Semakin Tinggi
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa akan berupaya semaksimal mungkin menekan angka penularan Covid-19 di Jawa Timur,
"Sejak awal, kami sangat serius dalam menangani ini (Covid-19-red). Semua daya upaya akan kami kerahkan untuk menekan angka penularannya," kata Khofifah, Jumat 26 Juni 2020.
Lanjut Khofifah, selama ini seluruh kebijakan yang dikeluarkan Pemprov Jatim diambil dengan melihat data dan fakta di lapangan. Termasuk, mendengarkan masukan dari pakar epidemologi.
Terkait sorotan naiknya kasus Jatim, Khofifah mengatakan, tingkat kedisiplinan masyarakat Jatim dalam penerapan protokol kesehatan menurut survey IKA FKM UNAIR masih kurang maksimal. Sehingga, banyak warga yang terpapar virus ketika mungkin bertemu orang tanpa gejala (OTG).
Khofifah mengungkapkan, menuntaskan pandemi ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri. Butuh sinergitas bersama seluruh elemen masyarakat agar rantai penularan Covid-19 ini bisa diputus.
"Termasuk di level pemerintahan itu sendiri. Dari pusat, hingga ke level provinsi dan berlanjut ke kabupaten/kota hingga desa harus linier. Tidak bisa beda-beda dan sendiri-sendiri," katanya.
"Selain itu, butuh dukungan yang kuat pula dari semua elemen masyarakat. Mulai dari forkopimda, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, ulama, pengusaha, dan juga media. Intinya tidak bisa sendiri-sendiri," kata dia.
Sementara itu, sebanyak 10.532 kasus positif Covid-19 tercatat di Jawa Timur hingga Kamis 25 Juni 2020. Rinciannya, 3.529 (32,56%) pasien sembuh, 6.151 dirawat, dan 799 meninggal.
Kota Surabaya menjadi wilayah terbanyak yang memiliki kasus Covid-19 di Jawa Timur yaitu sebanyak 5.157 (48,9%), sementara Surabaya Raya 7.053 (66,9%).
29 ASN Pemprov Positif Corona
Angka aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang terpapar Covid-19 terus bergerak naik. Hingga kini, tercatat ada 29 ASN yang positif atau naik 10 kasus dari data terakhir 23 Juni 2020 lalu. Hanya saja, tak disebutkan tambahan 10 kasus baru itu dari dinas mana.
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono menyampaikan, pihaknya terus melakukan tracing dan testing terhadapa seluruh ASN yang ada.
“Sampai sekarang baru 9.000 sekian yang sudah kita rapid test, kemudian yang reaktif sebanyak 322 orang, lalu 171 orang sudah diswab, dan positif ada 29 orang yang sekarang sudah dibawa ke rumah sakit darurat,” ungkap Heru ketika ditemui di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jumat 26 Juni 2020.
Tracing dan testing ini, jelas Heru, merupakan arahan langsung dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja pemerintahan.
Testing ini akan terus dilakukan sampai semua pegawai sudah melakukan tahapan tersebut. “Apabila hasil rapidnya reaktif maka akan langsung diswab dan langsung diisolasi di BPSDM Jatim, sambil menunggu hari swab. Apabila swabnya positif akan kita bawa ke RS darurat atau RS rujukan,” jelas Heru lagi.
Saat disinggung terkait ajudan Kepala Pelaksana Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Dian Ningsih yang dinyatakan positif Covid-19, dan Koordinator Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso yang reaktif, semuanya dinyatakan berada dalam kondisi yang sehat.
“Sehat semua, sekarang sedang istirahat. Cuma hasil swab dr Kohar saya belum tau, kalau ajudan memang swab pertama positif tapi swab kedua negatif,” ungkap Heru.
Advertisement