Kemarin, Jatim Izinkan Salat Jumat dan Pasien Sembuh Meningkat
Hampir dua bulan ibadah salat Jumat ditiadakan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Jawa Timur. Namun, kabar baik baru saja disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, usai gelar rapat dengan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), tim dari Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, hasilnya masyarakat bisa kembali memenuhi kewajiban melaksanakan ibadah salat Jumat.
Para jemaah tentunya diimbau mematuhi standar operasional prosedur (SOP) sesuai Surat Edaran Menteri Agama Republik Indonesia nomor 15 tahun 2020, mengenai tata cara pelaksanaan ibadah di rumah ibadah, selama masa pandemi.
"Ada beberapa persyaratan masjid yang akan menyelenggarakan ibadah salat Jumat. Ada kualifikasi sesuai dengan item yang ada di Surat Edaran Menteri Agama," kata Khofifah saat jumpa pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Kamis 4 Juni 2020.
Update penyebaran kasus covid-19 Jawa Timur kian membaik. Pasalnya, dalam tiga hari terakhir angka pasien sembuh terus bertambah cukup signifikan. Hari ini, 4 Juni 2020, tercatat ada penambahan konfirmasi sembuh sebanyak 116 orang.
“Satu bulan terakhir, hari ini persentase kesembuhan tertinggi, setara 22,33 persen. Kemarin 296, kemudian sekarang 116. Maka total, yang sembuh mencapai 1.207 setara 22,33 Persen,” ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan update penyebaran Covid di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis 4 Juni 2020 malam.
Di sisi lain, ia juga turut berduka karena angka kematian masih terus bergerak. Tercatat ada 10 orang meninggal, dengan rincian dua di Pamekasan, Sidoarjo dan Surabaya, diikuti masing-masing satu di Jombang, Kota Malang, Situbondo, dan Kota Mojokerto.
Sementara itu, jumlah penambahan kasus baru juga masih mengkhawatirkan. Sebab, hari ini tercatat ada 123 kasus baru. Terbanyak tetap masih Surabaya dengan jumlah tambahan 25 kasus. Dan cukup mengagetkan adalah Kabupaten Probolinggo, yang bertambah 25 kasus baru, diikuti Jember dengan tambahan 10 kasus anyar.
“Yang ingin saya sampaikan juga, saat ini OTG masih cukup tinggi, sebanyak 19.366. Sementara OTG di Jatim potensi menjadi positif ada 35 persen. Oleh karena itu, OTG ini harus kita waspadai untuk segera dilakukan testing. Berikutnya kalau reaktif langsung diswab untuk mempercepat penanganan,” paparnya.
Terkait angka kesembuhan, Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Dr. Joni Wahyuhadi menyampaikan, bahwa peningkatan konfirmasi sembuh ini karena banyak aspek.
“Jadi kesembuhan dipengaruhi keganasan kuman, kondisi tubuh, dan ketersediaan sarana diagnostic. Kalau dulu tunggu hasil PCR itu lama, sekarang cepat sehingga bisa cepat diketahui. Kemudian, treatment sarana banyak dan sudah mengerti manajemennya,” ungkap Joni.