Kemarin, Jambu Biji Obat Corona dan Angka Corona Jatim Melambat
Wabah virus Corona masih menjadi berita utama di Ngopibareng.id sepanjang Kamis, 26 Maret 2020. Dua berita yang paling menonjol adalah penelitian yang menyebutkan buah jambu biji menjadi kandidat terampuh obati Corona serta grafik penambahan pasien Corona di Jawa Timur mulai melandai.
Jambu Biji Obat Terampuh Corona
Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) terus melakukan penelitian guna mencegah penyebaran virus Corona, COVID-19. Satu dari sekian yang diteliti adalah manfaat dari jambu biji.
"Analisa mengenai jambu biji diperkirakan salah satu bahan terbaik untuk dikonsumsi guna meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi COVID-19," kata Bambang, Kamis, 26 Maret 2020.
Dari hasil riset ditemukan senyawa flavonoid yang memiliki potensi menjadi antivirus Corona. Senyawa jenis ini ditemukan banyak terkandung di dalam buah jambu biji.
"Hasil penelitian ditemukan di jambu biji merah juga di dalam madu. Tidak hanya di buah, tapi daun dan kulit batang jambu biji juga mengandung flavonoid," kata Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika IPB, Irmanida Batubara, seperti dikutip dari Detik.com.
Serangkaian uji coba masih terus dilakukan terkait efek jambu biji dan madu untuk menyembuhkan Corona.
"Selanjutnya akan dilakukan uji klinik terkait efek mengonsumsi jus jambu biji yang dikombinasikan dengan madu dan juga uji klinis efek ekstrak daun jambu biji sebagai suplemen COVID-19," ujarnya.
Grafik Corona di Jatim Melandai
Perkembangan Covid-19 di Provinsi Jawa Timur membaik. Hal itu bisa dilihat dari angka kasus Covid-19 di Jatim yang terbilang relatif stabil. Sejak awal pengumuman, jumlah pasien positif corona hanya bertambah 50 orang saja.
Pertama kali diumumkan pada Kamis 19 Maret 2020, ada sembilan orang yang positif. Namun hingga Kamis 26 Maret 2020 hanya bertambah 50 orang saja. Total, sampai saat ini mencapai 59 orang.
Dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta, pasien positif di Provinsi Jatim masih di bawah kedua provinsi tersebut. Seperti diketahui, di DKI Jakarta ditemukan 515 orang yang positif.
"Kalau angka mungkin tetap bertambah. Tapi secara grafik, ini mulai melandai. Bukan naik drastis seperti di awal," kata Kepala Rumah Sakit Syaiful Anwar Kota Malang, dr. Kohar Hari Santoso, ketika menjelaskan data persebaran corona di Gedung Negara Grahadi, Kamis 26 Maret 2020.
Ia menjelaskan, melandainya grafik positif corona tersebut dikarenakan adanya pressing ketat di lini terbawah di masyarakat. Pressing yang dimaksud adalah social distancing dan imbauan untuk melakukan protokol kesehatan. Seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menggunakan hand sanitizer.
"Dibantu pemerintah, TNI, dan Polri, masyarakat bisa melakukan social distancing dengan baik," katanya.
Kendati begitu, untuk menghindari bertambahnya pasien positif corona di Jawa Timur, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan imbauan dari pemerintah agar menerapkan social distancing. Sehingga bisa menekan angka positif corona.
"Kami harap imbauan yang kami berikan, bisa dilakukan oleh masyarakat. Karena itu adalah hal termudah yang bisa dilakukan. Social distancing," kata Khofifah.