Kemarin, IDI Kembali Berduka dan Bantuan Alkes Corona dari China
Beragam peristiwa mewabahnya virus Corona masih menghiasi pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Jumat, 27 Maret 2020. Dua peristiwa di antaranya meninggalnya dua dokter di tengah wabah Corona serta rencana datangnya bantuan alat kesehatan dari China.
IDI Kembali Berduka
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kembali berduka. Melalui unggahan di Twitter @PBIDI, dua dokter kembali menjadi korban pandemi virus corona atau Covid-19.
PB IDI mengucapkan duka cita atas meninggalnya dua dokter. Keduanya adalah dr Bartholomeus Bayu Satrio Kukuh Wibowo dari IDI cabang Jakarta Barat dan dr Exsenveny Lalopua MKes, pengurus IDI cabang Jawa Barat.
Namun, Ketua Umum IDI Daeng M Faqih belum bisa memastikan apakah kedua dokter yang meninggal ini memiliki penyakit penyerta. Sebab, IDI tak memiliki datanya.
"Kami belum tahu detail, kami hanya begitu dengar beliau meninggal karena COVID-19 kami sampaikan duka itu. Kami masih telusuri, penyebabnya apa dan ditularkan dari mana," ujarnya. "Karena pemerintah masih belum mau buka data, jadi data yang detail kami belum punya, kami hanya dapat laporan saja dari bawah," tutupnya.
Sebelumnya, PB IDI menyampaikan belasungkawa kepada enam keluarga dan kerabat dokter-dokter yang meninggal karena virus corona.
"IDI berduka cita yang amat dalam atas berpulangnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid-19," demikian tulis admin Twitter @PDIDI.
Kemudian, atas nama Ketua Umum IDI juga menyampaikan duka cita kepada keenam dokter korban corona.
"Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19," tulisnya.
"Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang mulia. Amin," sambungnya.
"Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan atas musibah ini, Amin YRA," demikian tulis pesan tersebut.
Dalam pesan tersebut, juga tertulis nama dokter-dokter yang meninggal karena virus corona, yakni dr Hadio, Sp.S, dr Djoko Judodjoko, Sp.B, dr Laurentius P, Sp.KJ, dr Adi Mirsaputra, Sp.THT, dr Ucok Martin, Sp.P, dan dr Toni D. Silitonga.
Bantuan China Datang Lagi
Bantuan peralatan kesehatan (alkes) dari para investor China yang berinvestasi terus mengalir ke Indonesia. Pada Jumat, 27 Maret 2020 dinihari sekitar 40 ton alkes tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bahkan, bantuan tahap selanjutnya akan menyusul pada pekan ini.
Bantuan tersebut didatangkan atas kerja sama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri, BNPB, Bea Cukai, Garuda Indonesia, dan Angkasa Pura II.
"Bantuan ini berasal dari investor China yang berfokus pada hilirisasi minerba. Alhamdulillah bantuan tahap satu sudah tiba dengan selamat, selanjutnya minggu ini akan datang lagi yang tahap dua, kami bergerak cepat," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Agung Kuswandono dalam keterangan rilisnya di Terminal Kargo 530 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat, 27 Maret 2020.
Bantuan seberat 40 ton alat kesehatan itu diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777 yang bertolak dari Bandara Pudong, Shanghai, pada Kamis, 26 Maret 2020 pukul 19.15 waktu setempat dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Jumat, 27 Maret 2020 pukul 01.40 WIB.
Pasokan medis itu terdiri dari test kit Covid-19, swab kit, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, rumah sakit-rumah sakit, dan jaringan beberapa fakultas kedokteran.
Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menyampaikan beberapa investor asal China memberikan sumbangan untuk membantu proses penanganan wabah COVID-19.
Donatur tersebut sebagian besar adalah investor yang telah berinvestasi di Indonesia seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan sekitarnya. Investor itu mengirimkan bantuan untuk membantu penanganan pandemi secara nasional, khususnya daerah tempat mereka berinvestasi.
Advertisement