Kemarin, Hoax Rizieq Pulang hingga UN Tetap Jalan
Beragam peristiwa menghiasi pemberitaan ngopibareng.id sepanjang Minggu, 1 Desember 2019. Dua di antaranya adalah video hoax kedatangan Habib Rizieq ke Indonesia serta pernyataan Mendikbud yang tetap akan mengadakan ujian nasional.
Hoax Rizieq Pulang
Beredar video singkat yang dinarasikan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sudah pulang ke Indonesia.
Video tersebut berdurasi 1 menit 9 detik. Habib Rizieq tampak memakai sorban putih dan gamis putih. Ia terlihat keluar dari bangunan seperti bandara, dan disambut jemaah dengan selawat dan takbir.
Viralnya video diduga kepulangan Habib Rizieq itu langsung ditanggapi pihak Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F. Sompie mengungkapkan, tidak ada jejak Habib Rizieq pulang ke Tanah Air.
"Kami mengecek ke beberapa pintu masuk, tidak ada perlintasan yang bersangkutan," ujar Ronny F. Sompie.
Menurutnya, rekaman Habib Rizieq diduga video pada 2016. Hal itu dilihat dari ornamen bandara yang terekam di video Rizieq Shihab yang viral tersebut.
"Video viral itu diduga direkam 2016 saat yang bersangkutan berkunjung ke Jember melalui pintu Surabaya. Itu diduga dari desain dari bandara, itu layout lama," jelas Ronny F. Sompie.
Juru Bicara Habib Rizieq, Abdul Chair juga mengklarifikasi bahwa video tersebut merupakan rekaman lama. "Video itu di Surabaya kalau tidak salah. Sudah lama," ujarnya.
Pihaknya tengah mengusahakan pemulangan Habib Rizieq yang masih berada di Makkah.
"Habib Rizieq Shihab sedang diusahakan pulang ke Indonesia. Tentang kapan tibanya, kita belum tahu, sedang menunggu proses pulangnya beliau," kata Abdul Chair.
UN Tetap Jalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim masih menggodok wacana penghapusan ujian nasional (UN). Sebab diperlukan adanya tolok ukur lain dalam kemampuan siswa.
Oleh karena itu, mantan bos Gojek itu memastikan UN masih akan tetap dilaksanakan pada tahun 2020.
"Yang sudah pasti 2020 kan masih akan jalan UN. Itu kan sudah kami umumkan biar tenang bagi yang sudah belajar dan lain-lain. Ini keputusan untuk yang di tahun berikutnya," ucap Nadiem Makarim kepada wartawan di gedung Kemendikbud, Jalan Sudirman, Jakarta.
Nadiem Makarim mewacanakan penghapusan UN setelah mendengar beberapa keluhan dari masyarakat. Ada juga yang hanya mengeluhkan efek negatif dari UN.
"Banyak sekali aspirasi dari masyarakat sebenarnya dari guru, dari murid, dari orang tua, yang sebenarnya banyak juga dari mereka yang inginnya bukan hapus, tapi menghindari hal-hal yang negatif dari sisi stres kaya hukum siswa yang mungkin dari bidang itu kurang kuat dan lain-lain," kata Nadiem Makarim.
Bukan cuma soal penghapusan UN, 'Mas Menteri' juga ingin ada evaluasi soal ujian akhir siswa di sekolah.
"Ini semacam prinsipnya, jadi bukan semua ini wacana menghapus-menghapus. Tapi juga wacana memperbaiki esensi dari UN itu sebenarnya apa, apakah menilai prestasi murid atau menilai prestasi sistem," ujar Nadiem Makarim.
Advertisement