Kemarin, Heboh Keraton Agung Sejagat dan Penembakan di Freeport
Beragam informasi tersaji dalam pemberitaan ngopibareng.id, Selasa, 15 Januari 2020, kemarin. Dua di antaranya kemunculan Keraton Agung Sejagat serta penembakan bus pengangkut karyawan PT Freeport Indonesia
Keraton Agung Sejagat
Keraton Agung Sejagat yang muncul di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, disebut sebagai akibat dari janji yang diucapkan 500 tahun lalu. Keraton muncul untuk mengembalikan hak masyarakat Timur dari penguasa di Barat.
“Jadi sesuai perjanjian yang dilaksanakan oleh Dyah Ranawijaya, yakni penguasa akhir Imperium Majapahit selama 500 tahun dengan Protugis sebagai wakil Orang-Orang Barat pada 1518 sudah berakhir. Sehingga pada 2018 lalu kekuasaan dunia ini kembali ke Timur, yakni di Jawa dengan menyambut kedatangan Sri Maharatu Jawa,” kata Prastiyanto, Penggawa Humas Keraton Agung Sejagat, pada Suara Jogja.
Arahan itu menurutnya didapat dari pimpinan keraton, Totok Santoso Hadiningrat.
Sehingga menurutnya, kirab yang berlangsung pada 10 Januari 2020 itu bukan bertujuan untuk memperkenalkan keraton, melainkan bagian dari upacara membangun keraton.
“Sejak 1518 kami sudah ada. Sebenarnya kegiatan semacam kirab sudah kami lakukan. Intinya sebagai rangkaian upacara untuk membangun keraton ini,” katanya.
Pihaknya membutuhkan dua hal dalam pembangunan, yaitu prasasti serta bangunan keraton.
Ia juga meminta agar masyarakat tak perlu khawatir atau resah dengan keberadaan keraton nya. Sebab, kemunculan mereka di Pogung bertujuan meningkatkan harkat martabat masyarakat di bagian Timur Dunia.
Penembakan Bus Freeport
Polisi memastikan penembakan yang menimpa bus pengangkut karyawan PT Freeport berasal dari kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua wilayah Kali Kopi pimpinan Joni Botak.
"Kalau dilihat dari lokasi dan proses penyerangannya ini kemungkinan pelaku kelompok Kali Kopi yang dipimpin JB (Joni Botak)," kata Kepala Polres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, seperti dikutip dari Detik.com, Selasa, 14 Januari 2020.
Dari lokasi kejadian, polisi menemukan setidaknya enam selongsong peluru. Selain itu, sebanyak tiga belas peluru juga tertinggal di lokasi kejadian.
Menurut Era, peluru yang tertinggal kemungkinan merupakan peluru yang tidak cocok dengan senjata yang digunakan pelaku sehingga peluru tersebut ditinggalkan begitu saja.
Terkait kejadian ini, polisi juga langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Kawasan di lokasi penembakan yang sempat ditutup saat ini sudah dibuka kembali.
Sekadar diketahui, penembakan terhadap bus yang ditumpangi karyawan PT Freeport terjadi pada Senin, 13 Januari 2020 kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Penembakan terjadi saat bus dengan nomor lambung 140419 itu melaju dari arah Tembagapura menuju Timika. Saat melaju di mile pos (MP) 53 sekitar pukul 08.40 WIT, bus tersebut tiba-tiba ditembaki dari sisi sebelah kanan oleh kelompok tidak dikenal.
Advertisement