Kemarin, Gus Sholah Meninggal hingga Penghentian Bebas Visa China
Kabar duka datang dari tokoh nasional KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini meninggal dunia kemarin malam. Selain itu juga ada peristiwa penghentian bebas visa bagi para turis dari China. Dua berita ini merupakan bagian dari beragam informasi yang tersaji di ngopibareng.id, kemarin, 2 Februari 2020.
Gus Sholah Meninggal Dunia
Kabar duka datang dari Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.
Usai dikabarkan kritis dalam perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, putra Gus Sholah, Irfan Wahid (Ipang Wahid) menyampaikan kabar wafatnya sang ayah, pada Minggu 2 Februari 2020.
"Gus Sholah baru saja wafat, pada pukul 20:55 (WIB). Mohon dimaafkan seluruh kesalahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu...." (atas nama) Ipang wahid," demikian info yang diterima redaksi ngopibareng.id.
Sebelumnya, Ipang Wahid mengabarkan kondisi ayahnya kritis di rumah sakit karena gangguan jantung. Sekitar dua minggu lalu, tutur Ipan Wahid, ayahnya mengalami keluhan ritme jantung yang tidak beraturan.
Menurut Ipang Wahid, sang ayah telah menjalani operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung atau ablasi di rumah sakit.
"Semacam kateter untuk mengisolir elektromagnetik liar," ujarnya Minggu 2 Februari 2020.
Setelah itu, ulama sepuh Nahdlatul Ulama (NU) tersebut dibolehkan pulang. Baru beberapa hari di rumah, tubuh Gus Sholah kembali lemas. Alhasil, yang bersangkutan langsung dirujuk ke rumah sakit kembali hingga Minggu, 2 Februari 2020.
Gus Sholah sendiri telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak 31 Januari 2020.
"Balik ke rumah beberapa hari kemudian lemas. Rawat lagi ke RS sampai sekarang. Jumat kemarin. Bapak drop banget," ungkap Ipang Wahid.
Penghentian Bebas Visa Bagi Warga China
Pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara fasilitas bebas visa bagi warga negara China yang akan berkunjung ke Indonesia. Semua pendatang yang tiba dari daratan China dan sudah berada di negara itu selama 14 hari, untuk sementara tidak diizinkan masuk dan transit di Indonesia.
Kebijakan baru pemerintah RI sehubungan dengan merebaknya virus corona di daratan Tiongkok tersebut. Kebijakan tersebut merupakan hasil dari rapat terbatas Presiden Joko Widodo di Lanud TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur Minggu 2 Februari 2020 petang.
Rapat terbatas juga memutuskan bahwa penerbangan langsung dari dan ke daratan China ditunda untuk sementara mulai hari Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB. Keputusan penting dalam rapat tertutup bagi media ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, setelah rapat terbatas berakhir.
"Ratas tadi juga membahas evakuasi bagi WNI yang masih tertahan di Wuhan maupun yang sudah dibawa pulang ke Indonesia, menyusul wabah virus korona yang melanda China tersebut," kata Retno.
Dalam keterangannya, Retno menyampaikan bahwa sejumlah 243 orang, termasuk 5 orang Tim Aju (tim pendahulu) yang dipulangkan dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, telah tiba dengan selamat di Natuna.
"Mereka akan melalui masa observasi selama 14 hari. Masa observasi ini juga akan dilakukan oleh 42 tim penjemput WNI dari Wuhan, sehingga total orang yang akan menjalankan observasi adalah 285. Sampai saat ini alhamdulillah mereka dalam kondisi sehat," ujar Retno.
Dijelaskan pula bahwa Menteri Kesehatan RI bersama dengan tim akan membuka kantor di Natuna. "Juru bicara dari Menteri Kesehatan dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan terkini soal penangan virus corona," kata Retno.