Kemarin, Gus Ipul-Khofifah Bertemu Serta 2 Pejabat Pemprov Mundur
Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Rabu, 12 Agustus 2020. Dua di antaranya pertemuan empat mata Gus Ipul dan Khofifah serta dua pejabat Pemprov Jatim mundur karena Pilkada.
Gus Ipul Bertemu Khofifah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan pertemuan khusus empat mata bersama dengan mantan Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu 12 Agustus 2020.
Pertemuan itu berlangsung setelah keduanya sudah jarang bertemu pasca Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 lalu, pertemuan terjadi kurang lebih 20 menit di ruang kerja Gubernur usai keduanya menghadiri peringatan Hari Pramuka ke-59.
Pertemuan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan karena momen unik dan bertepatan pada momen mulai masuknya pada Pilkada Serentak 2020. Apalagi, terdengar kabar Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf itu dijagokan di Pilwali Kota Pasuruan.
“Tadi setelah peringatan Hari Pramuka, saya dan Ibu Gubernur bersilaturahim. Saya juga pamit karena jabatan sebagai Ka Kwarda akan berakhir tahun depan. Sudah itu saja,” aku Gus Ipul usai pertemuan.
Bahkan, usai pertemuan itu, Khofifah secara langsung mengantarkan mantan kompetitornya itu sampai ke mobil yang digunakan Gus Ipul.
Dua Pejabat Pemprov Mundur
Dua pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyampaikan pengunduran diri dari jabatannya, untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.
Adalah Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur Setiajit yang maju di Pilbup Tuban, dan Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pamekasan Fattah Jasin, yang mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Sumenep.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, telah menerima informasi pengunduran diri dari kedua pejabat tersebut. “Pak Setiajit suratnya sudah sampai ke meja saya, Pak Fatah juga sudah pernah menyampaikan mungkin suratnya masih di Sekda. Tapi saat pendaftaran, sesuai regulasi mereka mundur dari PNSnya,” kata Khofifah, Rabu 12 Agustus 2020.
Sementara itu, Setiajit mengaku sudah menyampaikan surat pengajuan untuk pensiun dini dari jabatannya untuk memenuhi persyaratan dalam pencalonan kepala daerah. Setiajit mengatakan, telah melakukan berbagai persiapan dan segera melakukan konsolidasi setelah mendapat rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
"Ini masih konsolidasi rekom partai lainnya. Karena itu, tanggung jawab dan tugas saya untuk memenangkan Pilkada bersama PDI Perjuangan dan partai koalisi lainnya," ujar Setiajit.