Kemarin, Corona Kalahkan SARS dan Tentara Gila Tembaki Warga
Beragam peristiwa dari mancanegara menghiasi pemberitaan ngopibareng.id sepanjang hari Minggu, 9 Februari 2020, kemarin. Dua di antaranya jumlah korban tewas akibat Corona telah melampaui SARS dan insiden penembakan membabi buta seorang tentara Thailand.
Korban Corona Kalahkan SARS
Jumlah korban meninggal akibat virus corona di China melampaui korban SARS. Total terdapat 813 korban meninggal, dibandingkan dengan 774 orang meninggal akibat SARS yang tersebar di lebih dari 20 negara, tahun 2004.
Dalam buletin terbarunya, lembaga kesehatan di Hubei melaporkan 81 kasus kematian pada Sabtu, 8 Februari 2020, sehingga menambah jumlah korban di Hubei sendiri sebanyak 780 orang.
Total ada 811 kasus kematian di China, dengan dua korban lain meninggal di Filipina dan Hong Kong.
Hingga saat ini, Wuhan, kota pertama virus ini muncul, masih dalam kondisi ditutup. Pada Minggu, 9 Februari 2020, media setempat menyebut jika sekolah di Hubei akan ditutup, hingga 1 Maret.
Kepala badan kesehatan dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan jika virus itu masih berkeliaran di Hubei, meski terdapat angka stabil dalam empat hari terakhir. Namun, menurutnya masih terlalu dini untuk mengatakan apakah virus itu telah tunduk lantaran epidemik bisa turun, sebelum kemudian meningkat lagi, diterjemahkan dari BBC.
Tentara Gila Serang Warga
Seorang tentara Thailand melakukan penembakan membabi-buta. Setidaknya 17 orang tewas dan 21 terluka dalam aksi yang terjadi di Kota Nakhon Ratchasima di timur laut Thailand pada Sabtu, 8 Februari 2020 itu.
Mengutip Antara, insiden itu diungkapkan melalui pesan yang dikirimkan oleh juru bicara kepolisian, Kissana Phathanacharoen, kepada wartawan.
Penembakan jarang terjadi di negara Asia Tenggara itu, selain di bagian selatan, tempat pemberontakan berlangsung puluhan tahun.
Seorang pejabat layanan ambulans di kota itu mengatakan jumlah korban tewas mencapai 20 orang.
"Kami tidak tahu mengapa ia melakukan ini. Tampaknya ia gila," kata juru bicara kementerian pertahanan, Kongcheep Tantrawanit.
Polisi mengidentifikasi tersangka sebagai Jakrapanth Thomma. Sebelumnya pada hari yang sama, ia menulis di laman Facebook-nya bahwa "kematian tidak bisa dihindari untuk semua orang". Dia juga mengunggah foto yang tampaknya merupakan foto tangannya memegang senjata.
Pada satu titik setelah penembakan dimulai, tersangka menulis "Haruskah saya menyerah?" sebelum akunnya menjadi tidak dapat diakses.
Tentara itu melepaskan tembakan ke berbagai lokasi di kota tersebut, yang berjarak lebih dari 250 km (155 mil) dari ibu kota, Bangkok, kata Phathanacharoen.
Advertisement