Kemarin, Corona Bisa Disembuhkan dan Semeru kembali Erupsi
Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Kamis, 5 Maret 2020. Dua di antaranya penderita Corona ternyata bisa sembuh dan Gunung Semeru Erupsi.
Corona Bisa Sembuh
Kementerian Kesehatan memastikan hingga saat ini memang belum ada obat maupun vaksin untuk mencegah virus Corona. Mengisolasi pasien juga bukan untuk penyembuhan melainkan hanya untuk mencegah penyebaran.
Juru bicara Corona Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, Kamis, 5 Maret 2020 mengatakan, World Health Organization (WHO) hingga saat ini juga belum menemukan obat maupun vaksin yang spesifik untuk mengobati pasien Corona. Namun WHO memastikan Corona akan hilang sendiri jika daya tahan tubuh baik.
"Secara spesifik WHO maupun ahli di seluruh dunia belum menemukan obat yang spesifik untuk virus ini. Vaksinnya juga belum ditemukan. Namun virus itu asalkan daya tahan tubuh baik maka virus akan turun dengan sendirinya," ujarnya.
Achmad juga mengatakan, pemeriksaan virus Corona yang saat ini dilakukan terhadap beberapa orang yang diduga terjangkit Corona bukan untuk melakukan pengobatan. Pemeriksaan hanya dilakukan untuk mengantisipasi dampak kedaruratan masyarakat agar tidak menjadi center baru penularan.
"Jadi yang terkait peningkatan daya tahuan tubuh itu bagus. Tapi memang bukan membunuh virusnya, tapi jika daya tahan tubuh bagus virus akan hilang dengan sendirinya. Jadi mengkonsumsi rempah-rempah bagus. Di China-pun juga memberikan obat herbal bagus," ujarnya.
Semeru Erupsi
Gunung Semeru di Jawa Timur terus beraktivitas, dan dalam status waspada. Beberapa waktu terakhir mengeluarkan awan panas.
Tetapi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarif Hidayat mengatakan bahwa selain tetap tenang, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi para petugas yang ada.
"Untuk masyarakat sekitar Gunung Semeru, diharapkan tetap tenang, dan tingkatkan kewaspadaan," kata Sarif, di Kota Malang, Jawa Timur.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas sejauh tiga kilometer hari ini. Semburan awan panas tersebut, terjadi kurang lebih pukul 17.33 WIB.
Hingga saat ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masuk dalam kategori level II atau waspada. Sarif meminta masyarakat tetap mematuhi arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.
"Masyarakat juga diharapkan mematuhi arahan dari PVMBG, aparat desa setempat seperti Polsek, Koramil, serta kepala desa," kata Sarif.
Hingga saat ini, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru belum membuka pendakian ke gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa tersebut, sejak musibah kebakaran yang terjadi pada 2019. "Pendakian hingga saat ini masih ditutup," ujar Sarif.
Awan panas yang dikeluarkan Gunung Semeru pada Rabu tersebut, mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang dari pusat guguran, dengan jarak kurang lebih 750 meter dari kawah utama. Semburan itu teramati dengan amplitudo maksimal 23 milimeter, dan lama gempa mencapai 540 detik.
Selain mengeluarkan semburan awan panas sejauh tiga kilometer itu, tercatat pada Sabtu (29/2), Gunung Semeru juga meluncurkan guguran lava pijar sebanyak tujuh kali, dengan jarak luncuran mulai 200 meter hingga 1.000 meter dari pusat guguran.