Kemarin, Cerita Tri Risma akan Dibunuh hingga Minibus Terguling
Cerita Wali Kota Tri Rismaharini yang akan dibunuh dua orang saat menutup lokalisasi Dolly menjadi peristiwa yang menghiasi ngopibareng.id, Minggu 15 Desember 2019. Selain itu, tergulingnya sebuah minibus di Tol Sumo juga mewarnai pemberitaan kemarin.
Cerita Risma akan Dibunuh
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, bercerita saat dirinya ingin menutup lokalisasi di Surabaya, khususnya di Gang Dolly, Risma sempat mendapatkan ancaman pembunuhan dari dua orang yang tinggal di kawasan tersebut. Dua orang ini adalah pedagang warung kopi di kawasan Dolly dan juga sopir mobil jenazah.
Risma juga mengaku ancaman yang diterimanya hampir setiap pagi dan malam. Baik melalui telepon, pesan singkat, surat kaleng, dan lainnya. Meski begitu, Risma tak peduli dengan semua ancaman itu. ia tetap bersikukuh menutup kawasan Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu.
"Saya itu dapat ancaman sampai mau dibunuh waktu menutup Dolly," cerita Risma setelah ada acara dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan dalam acara peluncuran program 'Guru Pembangun Peradaban, Kolaborasi Wujudkan cita-cita Membangun Generasi Anti Korupsi 2019' di Graha Sawunggaling Balai Kota Surabaya beberapa waktu lalu.
Mendapat ancaman yang tak main-main seperti itu, keluarga pun meminta Risma lebih berhati-hati dan waspada. Risma sebenarnya tak peduli dengan keselamatannya, karena ia ikhlas mati asal lokalisasi ini bisa ditutup.
"Anak saya juga takut dengan ancaman itu. Sampai mau ngungsi," katanya.
Setelah bertahun-tahun mendapat ancaman, akhirnya Risma berhasil menutup enam kawasan lokalisasi di Surabaya, bukan hanya Gang Dolly.
Setelah persoalan itu usai, alih-alih menaruh dendam kepada orang yang telah menerornya itu, Risma melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya malah memberdayakan mereka.
"Yang pertama itu kalau tidak salah bernama Jarwo, yang punya warung kopi. Lalu yang kedua yang sopir mobil jenazah itu. Kemudian setelah Dolly kami tutup, mereka kami berdayakan," kata Risma.
Minibus Terguling di Tol Sumo
Satu unit minibus terguling di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Minggu 15 Desember 2019. Kecelakaan tunggal ini disebabkan kondisi sopir minibus yang mengantuk saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Akibat kecelakaan itu, satu korban tewas. Sementara sopir dan 7 penumpang lainnya terluka. Tercatat, 4 dari 8 penumpang minibus berstatus pelajar.
Kanit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota Ipda Dennta Juhara mengatakan, mobil Toyota Kijang LGX nopol B 1386 UVI melaju dari arah Surabaya menuju ke Mojokerto dengan kecepatan sekitar 90 km/jam.
Minibus yang dikemudikan Arianto, 33 tahun, warga Pulogebang, Jakarta Timur ini mengangkut 8 penumpang.
Sampai di KM 716.500 Tol Sumo, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, minibus sarat penumpang ini oleng ke kanan dan menabrak median jalan.
Kendaraan nahas itu sempat terguling, kemudian masuk ke jalur berlawanan. Yaitu jalur Mojokerto-Surabaya.
"Pemicunya karena pengemudi kendaraan Toyota Kijang LGX lelah dan mengantuk. Sehingga kurang konsentrasi dalam berkendara mengakibatkan kecelakaan," kata Dennta kepada wartawan.
Para korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Citra Medika di Balongbendo, Sidoarjo.