Kemarin, Buruh Serbu Pra Kerja dan Magetan Juara Hadapi Corona
Beragam peristiwa dari Jawa Timur mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Selasa, 14 April 2020. Dua peristiwa yang menonjol di antaranya antusiasme korban PHK dalam memburu program Kartu Pra Kerja serta Kabupaten Magetan dinyatakan juara dalam penanganan wabah Corona.
Korban PHK Serbu Kartu Pra Kerja
Antusiasme korban pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mendaftar program Kartu Pra Kerja akibat pandemi virus corona benar-benar tinggi.
Dari pantauan Ngopibareng.id Posko Pendampingan Pendaftaran Kartu Pra Kerja di Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, sampai pukul 10.30 WIB sudah ada 85 pendaftar.
Tampak, tempat duduk untuk antrean juga sesuai protokol penanganan virus Corona yakni melakukan physical distancing dengan memberi jarak. Pendaftar harus antre dengan jarak sekitar 1 meter dan tempat duduk diberi jarak dua bangku.
Dengan membawa KTP dan alamat email para pendaftar sudah bisa mendaftarkan akunnya setelah itu mereka akan mendapat verifikasi melalui email. Setelah terdaftar, pendaftar akan mengisi data pribadi, kemudian mengunggah foto KTP dan foto selfie sembari memegang KTP.
"Kalau sudah berhasil mereka bisa langsung tes online. Kalau sudah tes online mereka tinggal nunggu konfirmasi dari pusat hari Jumat 17 April 2020," kata salah satu pegawai Galuh Dwi.
Mereka yang mendaftar karena terdampak PHK dan dirumahkan oleh perusahaan tempat kerja. Mereka kebanyakan kehilangan pekerjaan karena perusahaan menjalankan himbauan untuk melakukan physical distancing.
Ironisnya, bagi sebagian orang ada yang tidak mendapat kejelasan bayaran ketika dirumahkan.
"Saya daftar karena selama Covid-19 saya dirumahkan tanpa gaji. Kebetulan Disnaker buka (program Kartu Pra Kerja) ini saya daftar," kata salah satu korban terdampak, Andi Wahyudi.
Ia mengaku, bahwa dirinya memang dijanjikan bisa kembali bekerja ketika situasi sudah kondusif. Namun, ia pun tak bisa menunggu lama karena sudah tidak ada pemasukan dan banyak perusahaan sudah tidak membuka lowongan.
"Dijanjikan bisa kembali tapi tak tahu sampai kapan. Lah terus yang dirumah gimana? Sudah sejak akhir Maret dirumahkan gak ada perjanjian bayaran dan THR," kata pria yang merupakan pegawai kontrak di salah satu perusahaan mineral di Sidoarjo itu.
Saat disinggung mengapa memilih mendaftar secara manual, Andi mengaku, dirinya kesulitan untuk mendaftarkan diri secara online.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Subagjo mengatakan, program ini memang diberlakukan untuk mengurangi beban mereka yang menjadi korban PHK atau dirumahkan.
Dalam kartu ini mereka, bisa mendapat pelatihan kerja yang nantinya akan mendapat sertifikasi guna mendapat pekerjaan.
"Benefit mereka akan dapat insentif Rp600ribu setelah dapat pemberitahuan dari pusat. Mereka juga bisa memilih sistem pelatihan online sifatnya upgrading knowledge calon pengusaha, cara buka pekerjaan cara buat relasi dan sebagainya," kata Himawan.
Kuotanya, kata Himawan, tidak ada batasan sebab Kemenakertrans telah menyediakan kuota sebanyak 5 juta kartu untuk seluruh wilayah.
Ia pun memastikan tidak akan ada pertanggungjawaban pemilik kartu ketika mendapat uang insentif.
"Tidak ada pertanggungjawaban ini murni charity. Ini memang dibuat untuk support kebutuhan mereka sehari-hari," pungkasnya.
Magetan Juara Hadapi Corona
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dalam melakukan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah mereka.
Menurut Khofifah, ketika ada kasus positif pertama di Kabupaten Magetan, Bupati Magetan Suprawoto langsung melakukan isolasi mandiri. Selain itu, ia langsung melakukan tracing terhadap pasien positif Covid-19. Padahal sebelumnya, Kabupaten Magetan menjadi salah satu daerah awal yang cukup menonjol pasien positif Covid-19.Jumlah yang positih bahkan langsung tiga orang.
"Nah pada saat terkonfirmasi tiga itu, Bupati Magetan memang langsung melakukan isolasi. Seperti isolasin yang diminta Presiden, itu mereka memang harus dilakukan isolasi mandiri, dan mereka langsung melakukan itu," kata Khofifah, Senin 13 April 2020 di Gedung Negara Grahadi saat melakulan konferensi pers soak persebaran pasien Covid-19 di Jatim.
Khofifah mengatakan, saat ada konfirmasi pasien positif Covid-19 di Jatim, Bupati Magetan langsung melakukan koordinasi dengan Forkompimda hingga tingkat desa. Menurutnya, tindakan dini yang dilakukan Magetan, mendapatkan hasil yang cukup komprehensif. Bahkan hingga saat ini, Khofifah mengatakan bahwa Bupati Magetan terus memberikan report secara detil kepada Khofifah.
Padahal, Magetan adalah peringkat ketiga setelah Surabaya dan Malang, saat pertama kali ada pengumuman pasien positif Covid-19 di Jawa Timur.
"Pak Bupati Magetan sampai hari ini pun, aktivitas-aktivitas yang beliau lakukan di dalam proses pencegahan penularan itu beliau report secara detail kepada kami. Kita bisa melihat dari Kabupaten Magetan, 10 yang terkonfirmasi positif saat ini hanya tinggal satu kalau tak salah," katanya.
Ia mengatakan, ketika hasil tracing diikuti oleh langkah-langkah yang cukup komprehensif oleh daerah untuk isolasi mencegah kemungkinan penularan, maka daerah tersebut dianggap bisa sukses dalam menangani kasus Covid-19.
"Kita bisa melihat pencegahan yang dilakukan lebih dini dan lebih seksama itu bisa melakukan proses isolasi sehingga PDP-nya hari ini tercatat 16 orang. salah satu contoh yang cukup sukses adalah Kabupaten Magetan," katanya.