Kemarin, Buruh Luruk Grahadi dan Bromo Siap Dibuka
Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id Selasa 11 Agustus 2020. Dua peristiwa di antaranya Buruh datangi Grahadi dan persiapan pembukaan Bromo.
Buruh Luruk Grahadi
Ratusan buruh yang mengatasnamakan dirinya Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Kabupaten Sidoarjo, menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Embong Suryo, Kota Surabaya, Selasa, 11 Agustus 2020.
Koordinator aksi, Achmad Yani mengatakan, ada sekitar 450 buruh di wilayah Kabupaten Sidoarjo telah menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Para buruh terdampak tersebut terdiri dari pekerja salon kecantikan, pabrik plastik, distribusi dan perdagangan bahan kimia, hingga industri padat karya.
"Kami meminta kepada semua pihak. Khususnya, pemangku kebijakan dan pihak terkait lainnya, untuk membantu hak-hak para buruh dapat dipenuhi," kata Achmad, kepada awakmedia.
Selain itu, menurut Achmad, aksi demonstrasi tersebut, juga menuntut agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, memberi perlindungan hukum kepada para buruh yang ingin menyuarakan aspirasinya.
Sebab, lanjut Achmad, beberapa waktu lalu, saat melakukan aksi di salah satu perusahaan di Kabupaten Sidoarjo, beberapa anggota dari Sarbumusi dilaporkan ke Polda Jatim, oleh pemilik usaha tersebut.
“Adanya upaya kriminalisasi pengurus basis Sarbumusi yang menuntut haknya, yang mana mereka dilaporkan ke polda jatim atas dugaan tindak pidana pasal 335 KUHP,” jelasnya.
“Lah ini yang perlu kami sikapi, karena buruh dalam rangka menuntut haknya tapi malah dikriminalisasi oleh pihak perusahaan,” imbuh Achmad.
Selain melakukan aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Achmad mengungkapkan bahwa pihaknya juga telah melapor kepada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Jatim. Namun, menurut dia, hingga kini masih belum diproses.
"Kami telah berupaya menempuh proses hukum. Salah satunya melaporkan kepada Disnaker Provinsi Jatim. Akan tetapi prosesnya terkesan berjalan lambat," ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Achmad, Sarbumusi bakal terus melakukan aksi demonstrasi dikemudian hari, di Kabupaten Sidoarjo dengan massa yang lebih banyak, agar tuntutan para buruh segera direalisasikan.
“Yang jelas kami kedepannya terus menggelar aksi ini, untuk menyikapi aksi ini, pemerintah juga harus bertanggung jawab atas kejadian PHK yang terkadi dimana-dimana ini,” tutupnya.
Perlu diketahui, berdasarkan pantauanNgopibareng.id di lapangan, ratusan buruh Sarbumusi mulai datangi Gedung Negara Grahadi, pada pukul 10.00, dan mulai membubarkan diri pada pukul 13.00.
Bromo Belum Buka
Sejumlah destinasi wisata di sekitar Gunung Bromo segera dibuka kembali oleh Pemkab Problinggo di antaranya, Seruni Point dan Puncak Pundak Lembu (P-30).
Sisi lain, pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) belum membuka TNBTS karena masih mengunggu rekomendasi dari empat kabupaten (Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Malang) yang mengitarinya.
"Rencananya Rabu besok, 12 Agustus 2020, bupati akan membuka sejumlah destinasi di sekitar Bromo seperti P-30 dan Seruni Point,” ujar Kepala Diskominfo, Statistik, dan Persandian Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian, Selasa, 11 Agustus 2020.
Dikatakan secara seremonial Bupati Puput Tantriana Sari akan membuka destinasi wisata tersebut di Puncak Pundak Lembu (P-30) di Desa Wonokerso, Kecamatan Sumber. Hal itu sebagai tanda dibukanya kembali seluruh objek wisata di Kabupaten Probolinggo.
Spot P-30 sebenarnya bukan objek wisata baru, demikian juga Seruni Point di Gunung Penanjakan sisi timur atau biasa disebut Penanjakan 2. Hanya saja kedua objek wisata itu sempat terpuruk karena pandemi Covid-19.
P-30 dan Seruni Point sama-sama spot di ketinggian untuk menikmati panorama Gunung Bromo lengkap dengan Laut Pasir (Kaldera)-nya. P-30 berada di sisi timur, berbatasan dengan Kabupaten Lumajang.
Advertisement