Kemarin, Bromo Siap Dibuka dan Jokowi Heran Warga Ogah Bermasker
Bromo akan Batasi Pengunjung
Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (TNBTS) akan membatasi pengunjung di kawasan wisata Gunung Bromo.
Pembatasan tersebut dilakukan di tiap spot wisata, seperti bukit cinta, lautan pasir sampai penanjakan. Tiap spot akan diberi kuota 10 sampai 20 persen dari total daya tampung.
"Nanti juga akan ada protokolnya di masing-masing side view (spot wisata)," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB TNBTS, Syarif Hidayat, Kamis 25 Juni 2020.
Syarif menambahkan, dalam draft Standar Operasional Prosedur (SOP) pembukaan kawasan wisata Gunung Bromo, kemungkinan akan diberlakukan wajib test swab atau tes usap Covid-19 bagi para pengunjung.
"Itu (wajib test swab) salah satunya. Ada yang mengarah ke sana," katanya.
Dalam draft SOP, pembukaan kawasan wisata Gunung Bromo tersebut diatur sesuai protokol kesehatan bagi para pihak terkait.
"Semua diatur, mulai petugas, pengunjung, maupun pelaku jasa wisata. Saya kurang hafal detil peritemnya," katanya.
Kata Syarif, pihaknya sudah menyiapkan situs booking online bagi para pengunjung yang akan berwisata ke Gunung Bromo. Situs booking online tersebut dapat diakses di laman http://bookingbromo.bromotenggersemeru.org.
"Iya. Nanti akan kami fungsikan secara online untuk kunjungan," katanya.
Syarif menambahkan, SOP pembukaan kawasan wisata Gunung Bromo tersebut masih berbentuk draft. Pihaknya masih menunggu masukan dan tambahan dari berbagai pihak, terutama dari gugus tugas covid-19 masing-masing pemerintah daerah setempat.
Jika SOP pembukaan kawasan wisata Gunung Bromo tersebut sudah mendapatkan pengesahan, maka tahapan selanjutnya, BB TNBTS akan melakukan sosialisasi SOP, mulai dari pengunjung hingga pelaku jasa wisata.
Jokowi Heran Warga Surabaya Nekat Tak Bermasker
Presiden Joko Widodo mengunjungi Jawa Timur dan Kota Surabaya pada Kamis 25 Juni 2020. Ia datang untuk memeriksa penanganan covid-19 di Jatim. Dalam kunjungannya, Jokowi juga menyoroti rendahnya kesadaran warga Surabaya untuk menggunakan masker. Ia pun meminta agar Menteri Kesehatan mengirim masker dalam jumlah banyak untuk Surabaya dan Jatim.
"Jadi, yang berakitan dengan new normal itu harus disiapkan dengan prakondisi yang baik untuk masuk ke sana. Jangan tiba-tiba sudah dibuka tanpa ada kondisi yang baik," kata Jokowi, Kamis 25 Juni 2020.
Kemudian, ia juga meminta Pemprov untuk mencari waktu yang tepat dalam menerapkan new normal. Ia ingin, pemerintah setempat menentukan daerah yang melakukan new normal lebih awal dibanding yang lain.
Menurut Jokowi, kondisi setiap daerah berbeda dalam urusan covid-19. Daerah dengan potensi rendah, sebaiknya didahulukan menerapkan new normal.
Selain itu, Jokowi juga meminta Pemprov, Pemkab, dan Pemkot di Jatim untuk melihat skala prioritas. Sektor-sektor harus dipilah, mana yang lebih dulu harus dibuka. Sektor yang memiliki risiko rendah sebaiknya dibuka dahulu.
"Jangan semuanya langsung dibuka. Kita memang harus melalui tahapan-tahapan. Tadi saya sudah sampaikan, gas dan remnya ini harus pas betul. Sektor yang rendah harus didahulukan. kalau yang tinggi di nomor sekiankan," katanya.
Selain itu, ia juga menyorot masih banyaknya warga di Jatim khususnya Surabaya yang tak menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya masih banyak yang tak memakai masker. 70 persen data yang disebutkan Jokowi.
"Ini angka yang gede banget. hari ini saya sudah sampaikan ke gugus tugas pusat dan Menteri Kesehatan, untuk kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya dan Jatim," pungkasnya.