Kemarin, Benda Peninggalan Nabi dan Gerakan Masjid Tangguh
Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Jumat 21 Agustus 2020. Dua peristiwa di antaranya benda peninggalan Nabi Muhammad SAW dipamerkan di Probolinggo serta gerakan masjid tangguh di Surabaya.
Benda Peninggalan Nabi di Probolinggo
Benda-benda peninggalan sejarah dari masa Nabi Muhammad SAW, para sahabat nabi, hingga era Turki Usmani hadir di Kota Probolinggo. Sedikitnya 37 artefak dipamerkan di Rumah Dinas Walikota, Jalan Panglima Sudirman: 1 Probolinggo.
Sebenarnya, artefak sebanyak itu sudah tiba di kota berjuluk Bayuangga itu sejak sekitar sebulan lalu. Tetapi tidak diekspos ke publik karena alasan masa pandemi Covid-19.
Penyelenggara pameran, Taufik Hidayat mengaku khawatir jika diekspos akan memicu kedatangan warga dalam jumlah besar. Sebab, kerumunan massa dalam jumlah besar jadi hal yang harus dihindari di masa pagebluk Covid-19.
Tetapi ketika Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa singgah ke Rumah Dinas Walikota, Selasa lalu, 18 Agustus 2020, muncul saran berbeda. “Ibu gubernur menyarankan agar benda-benda artefak Rasulullah itu diekspos demi tujuan dakwah. Tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Opik, panggilan akrab Taufik Hidayat, Kamis, 20 Agustus 2020.
Bahkan gubernur mengapreasiasi rencana Walikota Hadi Zainal Abidin membuat museum yang mewadahi beragam artefak tersebut. “Artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW merupakan kekuatan baru yang dimiliki Pemkot Probolinggo di sektor pariwisata," katanya.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu menambahkan, sebagian artefak yang diboyong ke Probolinggo merupakan koleksi Galeri Warisan Museum Artefak Rasulullah (Galeri Warisan MAR). Galeri ini milik Abdul Manan Gembong, yang telah teruji kebenarannya karena telah bersertifikat Saudi Commission for Tourism and National Heritage.
Jika dikembangkan menjadi museum, Kota Probolinggo menjadi kota pertama, paling tidak di Jawa Timur, yang memiliki museum artefak Rasulullah SAW. "Bila dikembangkan bisa menjadi referensi wisata religi yang dapat dinikmati masyarakat Indonesia, bahkan juga masyarakat terdekat dari wilayah Indonesia, yakni Malaysia dan Brunei Darussalam," tuturnya.
Mini Private Exibition Artefak Peninggalan Rasulullah SAW merupakan bagian dari Program Jelajah Nusantara Pameran Artefak Rasulullah dan para sahabat yang dibuka untuk kalangan terbatas dan tertutup. Kunjungan pameran itu sementara diberlakukan dan dikoordinatori oleh masing-masing kelurahan dan kecamatan dengan cara mendaftar terlebih dahulu ke Bagian Kesra Setda Kota Probolinggo.
Pengunjung yang datang dibatasi maksimal 30 orang yang dibagi ke dalam delapan sesi dan diberlakukan masuk ke ruang artefak secara bergantian dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Gerakan Masjid Tangguh Surabaya
Gerakan Masjid Tangguh yang digelar bersama Kapolrestabes dan DMI Kota Surabaya berlangsung di Masjid At-Taqwa, Jalan HR Muhammad Surabaya. Gerakan si masjid ini berlangsung Jumat, 21 Agustus 2020.
Seperti biasanya, kegiatan sosialisasi Gerakan Masjid Tangguh dihadiri Kapolrestabes Kombes Pol Jhony Edison Isir dan Ketua DMI Surabaya Arif Afandi. Yang berbeda, di masjid ini, Arif juga bertindak sebagai khatib Jumat.
Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan cara dialog bersama para jamaah usai salat Jumat. Dalam kesempatan tersebut, Kapolrestabes Isir menjelaskan tentang pentingnya menjadikan masjid sebagai bagian dari Kampung Tangguh dalam mengatasi pandemi corona.
Lalu apa yang disampaikan Arif Afandi dalam khotbah Jum'atnya? Ia menguraikan tentang sejarah hijrah Rasulullah SAW. Menurutnya, hijrah tidak hanya dilihat dari perpindahan Nabi dan para sahabatnya dari Makkah ke Yastrib (Madinah).
"Hijrah perlu dilihat dari perjalanan Nabi membangun peradaban baru di kota Yasrib. Begitu masuk perbatasan kota itu, beliau membangun masjid. Demikian juga ketika sampai di kota Yastrib, beliau juga membangun masjid," katanya.
Advertisement