Kemarin, Afghanistan Punya 2 Presiden dan Kapal Pesiar Corona
Beragam peristiwa dunia mewarnai pemberitaan Ngopibareng.id sepanjang Selasa, 10 Maret 2020. Dua di antaranya Afganistan lantik dua presiden dan kapal pesiar Grand Princess tertular Corona.
Dua Presiden Afganistan
Terasa aneh, sebuah negara dikepalai dua presiden. Ini terjadi di negara Afghanistan. Komisi pemilu Afghanistan melantik dua presiden sekaligus.
Dua presiden itu adalah presiden terpilih Ashraf Ghani dan saingan pemilunya, Abdullah Abdullah. Keduanya diambil sumpahnya pada Senin, 9 Maret 2020.
Langkah kedua pihak yang berseteru itu meningkatkan ketegangan politik di Afghanistan dan memunculkan tantangan baru bagi usaha perdamaian yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Kedua upacara itu awalnya mengalami penundaan selama beberapa jam sehubungan upaya diplomasi AS untuk menyelesaikan krisis politik yang terjadi.
Ghani yang pertama kali melangsungkan upacara pelantikan. Beberapa tamu asing yang terlihat hadir adalah utusan khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, dan Komandan Pasukan Internasional dari AS, Scott Miller. Sementara, Abdulah dilantik dalam sebuah upacara di kantornya. 2020, .
Kedua acara pelantikan itu disiarkan secara langsung oleh televisi-televisi Afghanistan, dan beberapa di antaranya menayangkan kedua acara itu dalam satu layar.
Seperti dilansir VOA, Komisi Pemilu Afghanistan, bulan lalu, menyatakan bahwa Ghani sebagai pemenang pemilihan presiden 28 September lalu yang berlangsung sengit.
Namun, Abdullah, yang saat ini menjabat sebagai kepala eksekutif menolak hasil itu. Ia menyatakan pemilu itu telah dicurangi. Ia mengklaim, timnya telah memenangkan pemilu dan mengancam akan membentuk pemerintah sendiri.
Wakil Juru Bicara Kepresidenan, Durrani Waziri, mengatakan kepada VOA, perencanaan telah digelar bagi pelantikan Ghani untuk masa jabatan kedua.
Ia mengatakan, Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengundang perwakilan dari semua misi diplomatik di Kabul untuk menghadiri acara pelantikan itu di istana presiden, Senin pagi.
Waziri mengatakan, Abdullah dan mantan presiden Hamid Karzai termasuk yang diundang dalam acara pelantikan tersebut.
Kapal Pesiar Tertular Corona
Kapal pesiar Grand Princess akhirnya berlabuh di Pelabuhan Oakland, California, Amerika Serikat, setelah menghabiskan beberapa hari di lepas pantai San Francisco. Hal tersebut lantaran 21 penumpang telah dikonfirmasi positif virus corona.
Dikutip dari The Guardian, Selasa 10 Maret 2020, kapal pesiar Grand Princess dimiliki oleh Princess Cruises, perusahaan yang sama yang mengoperasikan kapal pesiar Diamond Princess yang sempat dikarantina di Jepang karena wabah virus Corona. Lebih dari 700 orang di dalam Diamond Princess telah dinyatakan positif virus Corona, dengan 6 orang meninggal dunia.
Sementara itu, 3.500 orang terjebak di dalam kapal Grand Princess. Dari ribuan orang ini, di dalamnya termasuk 57 WNI yang berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK).
"Kami berkomunikasi dengan (KJRI) San Fransisco dan Los Angeles untuk kasus Grand Princess di mana di dalamnya ada 57 ABK kita," kata Menlu Retno Marsudi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 10 Maret 2020.
Retno mengatakan pihak Konsulat Jenderal RI di San Francisco sudah berkomunikasi dengan 57 ABK WNI yang terjebak. Pemerintah masih memonitor kasus ini.
"Konjen kami yang ada di San Fransisco juga sudah lakukan komunikasi dengan wakil dari ABK yang ada di kapal. Jadi kami monitor dan kami hanya ingin yakinkan bahwa kami semuanya care terhadap WNI di mana pun berada," ujar Retno.
Sementara itu, pihak kapal Grand Princess dan Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan bahwa seorang penumpang pria berusia 71 tahun yang ikut pelayaran sebelumnya ke Meksiko, dengan kapal yang sama, baru saja dikonfirmasi meninggal dunia usai terinfeksi virus corona.
Hampir 1.000 penumpang yang merupakan penduduk California akan menuju ke pangkalan militer di negara bagian, sementara penduduk negara lain, termasuk 57 WNI ABK, akan menyelesaikan karantina wajib di Joint Base San Antonio Lackland di Texas atau pangkalan angkatan udara Dobbins di Georgia.
Advertisement