Kemarau, Petani Durian Desa Duyung Mojokerto Khawatir Gagal Panen
Petani durian di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto sedang dilanda cemas. Pasalnya, hujan sudah sebulan tak turun. Mereka khawatir bunga di kebun durian, gagal menjadi buah lantaran tak ada hujan.
"Kemarin hujan sekali itu pohonnya berbunga. Harusnya butuh hujan sekali saja, supaya bunga bisa jadi buah," kata Marsudi, petani durian di Desa Duyung, Trawas, Mojokerto, ditemui Selasa 10 Oktober 2023.
Kebunnya berisi 20 pohon durian. Sekretaris Desa Duyung ini menyebut ada sekitar 80 petani durian jumlah pohon antara 10 hingga 30 pohon dalam satu kebun.
Setiap pohonnya, bisa menghasilkan antara 200 hingga 1000 buah setiap musim panen. "Kalau yang usia 5 tahun ya sekitar 200 buah lah. Pohon durian saya usianya 20 tahun, kemarin panen 1.100 buah," kata Marsudi.
Buah durian Desa Dayung yang ranum bisa mencapai berat 3 kilogram. Harganya sekitar Rp50 ribu per buahnya. Bila dirupiahkan, setiap pohon akan menghasilkan sekitar Rp2,5 juta. Tinggal dikalikan saja hasilnya dengan jumlah pohon, di setiap kali panen. Menanamnya pun praktis, tinggal ditancapkan, pohon durian akan tumbuh subur tanpa butuh pupuk.
"Ini kalau hujan sekali saja petani durian bisa mulia. Tapi kalau nggak hujan, ya merana," katanya lagi.
Hujan dan Durian
Pengalamannya, pohon durian di Desa Duyung tak butuh banyak hujan. Semakin jarang hujan, buah durian di Desa Duyung akan semakin manis dan semakin banyak.
Namun bila tak ada hujan sama sekali, bisa ditebak. Panen durian di Desa Duyung, akan gagal. "Pohon kami butuh sekali hujan agar tumbuh bunga. Juga sekali hujan agar jadi buah. Ini sudah sebulan nggak hujan lagi. Bunganya bisa rontok," lanjutnya.
Hujan di Oktober penting untuk menjadi petani durian di Desa Duyung bisa panen, pada Desember hingga Maret tahun depan. Di bulan itu, desa umumnya akan menggelar festival durian. Setiap RT mengarak durian hasil kebun mereka ke Balaidesa Duyung. Siapapun boleh menyantap durian dengan gratis di festival itu.
"Kami sedekah durian. Tapi nggak tahu, tahun depan apakah bisa sedekah durian lagi jika kemarau begini," imbuhnya.