Kemarau Panjang, Petani Tembakau di Kediri Khawatir Panen Berkurang
Petani tembakau di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kawatir panen tembakau saat ini tak maksimal. Sebabnya kemarau yang panjang menyebabkan pasokan air berkurang.
"Kendalanya adalah masalah cuaca dan virus. Kalau cuaca tahun ini agak kurang membantu, kekeringan lebih panjang jadi air berkurang," kata petani tembakau asal Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri Supriyadi, Sabtu 24 Agustus 2024.
Petani tembakau yang juga Kepala Desa Pagung menuturkan serangan virus menjadi hantu yang membawa kerugian berkepanjangan. Sebab pertani harus menunggu sekitar 2-3 tahun untuk menanam lagi, jika tembakau mereka sudah kena virus. Sebab, tanaman akan mati kembali bila di titik terserang virus tetap ditanami kembali.
Supriyadi menyebut, ia menanam tembakau dengan luasan sekitar 1,5 hektare. Tembakau tersebut bisa dipanen mulai umur tanaman 70 hari hingga selesai panen 120 hari. "Saat ini sudah mulai panen. Untuk hasilnya belum tahu karena baru panen dan belum dirajang. Nanti jika kering tahu berapa produksinya," katanya dikutip dari Antara.
Tahun lalu ladangnya menghasilkan 1,5 ton tembakau kering. Ia berharap panen tahun ini lebih bagus dibanding tahun lalu.
Supriyadi menambahkan, warga di desanya memang mulai tertarik beralih budi daya tembakau ketimbang tanaman lainnya. Menurutnya, warga di desanya telah menanam tembakau sejak tujuh tahun terakhir. Jumlahnya pun terus meningkat di tahun ini. Dari sebanyak 50 petani di tahun 2023 jumlahnya meningkat menjadi 70 orang petani di tahun 2024.
Advertisement