Kemarau Panjang, 14 Desa di Kabupaten Probolinggo Krisis Air Bersih
Kemarau panjang mengakibatkan belasan desa di Kabupaten Probolinggo mengalami krisis air bersih. Sedikitnya, 14 desa di Kabupaten Probolinggo meminta dropping air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
“Sebanyak 14 desa di enam kecamatan di Kabupaten Probolinggo secara resmi telah mengajukan permintaan bantuan air bersih,” jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Mohammad Zubaidulloh kepada wartawan, Jumat, 27 September 2024.
Permintaan resmi melalui kepala desa masing-masing, BPBD pun langsung mendistribusikan air bersih ke desa-desa tersebut. Desa-desa tersebut kebanyakan memang berada di kawasan pegunungan atau di ketinggian.
Begitu mobil tangki pengangkut air bersih tiba di desa-desa yang kekeringan itu, langsung diserbu warga desa yang mengantre dengan membawa timba dan jeriken. Sebagian air bersih diletakkan di toren (tandon) air yang diletakkan di kawasan permukiman.
Zubaidulloh menyebutkan, desa-desa yang krisis air bersih sejak awal kemarau di antaranya, Desa Jatisari (ditambah Puskesmas Kuripan) Kecamatan Kuripan. Desa Tigasan Kulon dan Desa Tigasan Wetan, Kecamatan Leces, swerta Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto.
Krisis air bersih juga melanda Desa Bulujaran Kidul, Desa Bulujaran Lor, Desa Gunung Bekkel, Desa Malasan Wetan, Desa Paras, dan Desa Tegalsono, seluruhnya di Kecamatan Tegalsiwalan.
"Suplai air bersih untuk 14 desa itu sudah berlangsung sejak satu bulan lalu,” sambung Zubaidulloh.
Suplai Air Bersih saat Kemarau
Suplai air bersih akan terus berlangsung mengingat kemarau panjang masih berlangsung. Rata-rata kebutuhan air bersih setiap desa dalam sekali pasok mencapai 10.000 liter.
“Tetapi ada juga yang pasokan air bersihnya sampai 63.000 liter seperti di Desa Bulujaran Lor,” tandasnya.
Secara keseluruhan, total BPBD Kabupaten Probolinggo telah mensuplai air bersih 498.000 liter. Namun volume pasokan air bersih berpotensi bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Zubaidulloh menambahkan, permintaan air bersih di 14 desa, sejauh ini, nyaris sama jumlahnya dengan distribusi air bersih yang dilakukan BPBD Kabupaten Probolinggo tahun lalu.
Distribusi air bersih akan terus berlanjut jika desa-desa itu masih dilanda kekeringan. Sebab berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau masih akan berlanjut hingga November 2024 mendatang.
Hingga akhir September 2024 ini di Kabupaten Probolinggo masih belum memasuki musim penghujan. “Menurut BMKG, hujan yang terjadi di sebagian wilayah Probolinggo khususnya daerah pegunungan merupakan hujan lokal," ujarnya.
Advertisement