Kemarau, Panen Petani Lebak Penuhi Stok Pangan
Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten panen mampu memanen padi seluas 5.500 Ha di tengah musim kemarau. Hasil panen rata-rata empat ton gabah basah per hektare, mampu memenuhi stok ketersediaan pangan setempat.
"Kita panen padi di sini seluas lima hektare dan produktivitas rata-rata empat ton gabah basah/hektare," kata Ahmad, 60 tahun, petani Desa Sindangmulya Kabupaten Lebak, dilansir dari Antara.
Menurutnya, padi ditanam sejak Juni 2023 lalu, menggunakan benih varietas unggul jenis Ciherang. Benih varietas unggul menurutnya, memiliki masa panen antara 100-110 hari setelah tanam.
Menurutnya, hasil panen tersebut tidak dijual oleh petani. Namun digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. "Semua petani yang panen itu untuk ketersediaan pangan keluarga dan tidak dijual," kata Ahmad.
Begitu juga petani lainnya di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Sukri, 55 tahun. Ia memiliki sawah seluas tujuh hektare dan memasuki musim panen padi.
Para petani merasa bersyukur karena musim kemarau bisa panen padi sehingga dapat memenuhi ketersediaan pangan keluarga. Bahkan, petani kini banyak menjemur gabah di tepi jalan menuju arah wisata budaya Badui.
"Kami beruntung di musim kemarau areal persawahan di wilayahnya di Blok Bojongcau masih terpenuhi ketersediaan air dari sumber air kawasan hutan Badui,"katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pada Agustus ini diperkirakan seluas 5.500 hektare lahan padi memasuki musim panen.
Ia memperkirakan, ketersediaan pangan masyarakat relatif aman dan mencukupi hingga akhir tahun 2023.
Menurutnya, petani yang sukses panen memiliki pasokan air dari sumber air yang ada di kawasan hutan, aliran sungai dan irigasi. Namun, untuk mengantisipasi kemarau, mereka mengoptimalkan pompa.
Advertisement