Kemarau, Musimnya Tanam Tembakau Prancak 95 di Sampang
Tembakau varietas prancak 95 masih menjadi komoditas unggulan petani tembaka di Kabupaten Sampang, Madura. Saatnya kemarau, menjadikan musim tanam tembakau di sebagian daerah di Pulau Madura itu.
Momentum itulah yang dilakukan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati H. Abdullah Hidayat melakukan tanam raya tembakau musim tanam 2023 di Desa Kamoning Kecamatan Sampang Kota, Selasa 13 Juni 2023.
Tanam raya digelar bersama Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sampang dan masyarakat sekitar.
Menurut Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Sampang Haryono, harga tembakau di tahun 2023 mahal dan berpihak kepada petani. Dia berharap Kabupaten Sampang bisa terbangun gudang tembakau. Itu karena luas lahan produksi tembakau cukup melimpah.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Sampang Suyono menyampaikan saat ini Prancak 95 merupakan salah satu varietas unggulan di Kabupaten Sampang.
“Harapannya APTI dan Dinas Pertanian bisa melakukan pendampingan dan pengembangan kepada para petani,” ujarnya dikutip di laman sampangkab.go.id, Rabu 14 Juni 2023.
Sekarang ini, lanjut Suyono, sudah banyak program yang berpihak kepada petani. Seperti bantuan benih, subsidi pupuk.
Sampang Sentra Tembakau Nusantara
Bupati Sampang Slamet Junaidi mengaku bangga dengan semangat para petani yang saat ini tengah melakukan tanam raya tembakau. Hal ini sebagai bentuk kesiapan Kabupaten Sampang menjadi salah satu sentra komoditas tembakau di Nusantara.
Disebutkan, Sampang sebagai salah satu komoditas andalan, produksi tembakau Jawa Timur dan tersebar se Indonesia. Misalnya pada 2021 produksinya mencapai 118.862 ton. Produksi tersebut dihasilkan oleh 27 Kabupaten di Jawa Timur salah satunya yaitu Kabupaten Sampang.
“Kita memberikan kontribusi produksi tembakau sebesar 3.444 ton pada tahun 2021 dan 1.679 ton di tahun 2022, penurunan disebabkan musim yang kurang mendukung dampak iklim La Nina,” ujar bupati.
Bupati optimis di tahun 2023 akan lebih baik dengan luas potensi sebesar 5.761 hektare dan jumlah petani tembakau di Sampang sebanyak 38.462 orang. Merujuk data BMKG tahun 2023, iklim kemarau lebih kering.
“Kami berharap luas tanam tembakau tahun ini meningkat sehingga produksinya juga mengikuti, tantangan akan selalu ada karena selain iklim juga kualitas tembakau yang tidak stabil,” ujarnya.
Jenis tembakau yang dibudidayakan di Sampang yaitu Prancak 95, merupakan varietas unggul yang direkomendasikan dan dibutuhkan oleh industri rokok
“Saya harap Dinas Pertanian bisa merespon kondisi memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada petani agar bisa melakukan budidaya dengan tepat,” tuturnya.
Bupati Sampang juga menegaskan jika pihaknya tidak ingin para petani tembakau dimonopoli salah satu kartel yang sangat merugikan. Petani jangan sampai dirugikan, dan jangan dijadikan alat. “Kita berkomitmen mensejahterakan petani,” tegasnya.
Bupati berharap petani terus berminat menanam tembakau Prancak 95. Tujuannya guna mempertahankan eksistensi tembakau unggul lokal dan mengantisipasi perkembangan rokok non tembakau.