Kemarau, Kenali Heat Stroke dan Sunburn Akibat Cuaca Panas
Indonesia memasuki puncak kemarau pada Juli dan Agustus 2023. Paparan suhu panas berpotensi menyebabkan heat stroke, sunburn dan dampak yang buruk pada kesehatan.
Heat stroke dikenali sebagai kondisi di mana tubuh sudah tidak bisa lagi mengontrol suhu karena cuaca terlalu panas, sehingga gagal melakukan mekanisme pendinginan atau cooling down.
Dokter Umum Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta Utara, Fitri Kemala Sari menyebut, kondisi ini bisa berbahaya kalau tidak mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat.
“Misalnya saat cuaca panas, tubuh akan berkeringat untuk melakukan cooling down, tetapi saat cuaca dingin, tubuh kita akan gemetar untuk meningkatkan suhu pada tubuh kita, tetapi kalau sudah terkena heat stroke, tubuh tidak bisa mengeluarkan keringat karena mekanisme pendinginan gagal,” katanya dilansir dari Antara.
Gejala lain dari heat stroke juga bisa menyebabkan kebingungan (confusion atau lethargy), yakni keadaan di mana pasien bingung ketika ditanya, bisa juga terjadi kejang, penurunan kesadaran atau pingsan, dan yang paling parah bisa terjadi koma bahkan kematian.
Selain paparan akibat suhu panas, heat stroke juga bisa terjadi akibat akumulasi paparan panas di dalam tubuh. “Heat stroke itu akumulasi, misalnya terlalu sering terpapar panas dalam jangka waktu yang lama, istirahatnya kurang, cairannya kurang, dan tubuh tidak terhidrasi dengan baik,” lanjutnya.
Apabila gejala-gejala yang muncul sudah berat, maka segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Selain heat stroke, risiko penyakit lain di puncak musim kemarau adalah sunburn, atau kulit yang terbakar matahari.
Gejalanya, merah-merah pada kulit wajah atau badan, bisa menyebabkan rasa nyeri juga kulit mengeras dan mengelupas. "Kalau sudah begini harus dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut,” katanya.
Bila terkena sunburn, maka pertolongan pertama saat terjadi sunburn yakni pindah terlebih dahulu ke tempat yang lebih dingin. Selanjutnya, melakukan pendinginan menggunakan lotion atau lap yang sudah dibasahi air pada area yang terbakar. “Yang terpenting, usahakan menjaga kulit agar tetap lembab,” imbuhnya.
Advertisement