Kemarau, Kekeringan di Probolinggo Diprediksi hingga Desember
Kemarau berdampak pada kekeringan di wilayah Kabupaten Probolinggo. Sedikitnya sebanyak 32 dusun dari 20 desa di 10 kecamatan mengalami krisis air bersih. Diduga kondisi krisis air akan terus berlanjut hingga Desember.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Zubaidullah, menyebut krisis air bersih dialami di Kecamatan Tegalsiwalan, Wonomerto, Banyuanyar, Tongas, Bantaran, Kuripan, Sukapura, Lumbang, Leces, dan Tiris.
Sebanyak 37.766 jiwa atau 12.648 kepala keluarga (KK) bergantung pada pasokan air bersih dari pemerintah.
Dikutip dari Radar Probolinggo, per akhir September lalu, pihaknya telah melakukan pengiriman air sebanyak 127 kali atau setara dengan 715 ribu liter air bersih.
Permohonan bantuan distribusi air menurutnya diterima dari pemerintah desa setempat dan hasil kajian dari Tim Reaksi Cepat Probolinggo.
Terkait penyebab kekeringan, ia menyebut sejumlah faktor. Mulai dari berkurangnya volume air, mengeringnya sumber mata air, tidak adanya cadangan air dan minimnya infrastruktur pemenuhan kebutuhan air.
Zubaidullah juga menyebut jika kemarau kemungkinan akan berlangsung cukup panjang. Sehingga Kabupaten Probolinggo juga mengajukan bantuan ke Pemprov Jatim.
“Kami mengajukan bantuan air bersih. Sebab, diprediksi kemarau masih akan lama. Pengajuan bantuan ini sama seperti di tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Advertisement