Kemarau, Harga Petai di Bondowoso dan Situbondo Semerbak Rp 25.000 per Kg
Bagi masyarakat di Bondowoso dan Situbondo pecinta petai harus berpikir dua kali jika ingin menyantapnya. Karena, harga petai melambung mencapai Rp 25.000 kg dalam sebulan terakhir.
Melambungnya harga buah berwarna hijau dengan aroma khas "semerbak" itu bikin petani di Bondowoso dam Situbondo sumringah. Karena, satu pohon bisa menghasilkan sebanyak satu sampai dua kuintal petai
"Harga petai sebulan terakhir naik. Satu kilogram Rp25 ribu dan satu papan lima ribu. Tentu petani senang, karena satu pohon petai bisa panen satu sampai dua kuintal dan panen lebih satu kali," ujar Azis, tengkulak petai di Bondowoso, Kamis 31 Oktober 2024.
Warga Wringin Bondowoso itu menambahkan, mahalnya harga petai disebabkan dua faktor. Musim kemarau panjang dan belum masuk panen raya petai.
"Pasokan petai ke pasar sedikit dan kualitas petai bagus selama musim kemarau. Kalau panen raya dan musim hujan, harga petai biasa anjlok hingga Rp10 ribu per kg dan dua ribuan per papan," tambahnya.
Penjual bahan pokok di pasar tradisional Panji Situbondo, Sutima juga mengatakan, harga petai sebulan terakhir mencapai Rp25 ribu per kg. Mahalnya harga petai karena pasokan dari petani sedikit.
"Benar mas, petai sekarang harganya naik. Untuk petai kualitas super Rp25 ribu per kg dan kualitas biasa Rp20 ribu per kg. Biasanya harga petai Rp10 ribu per kg atau dua ribu per papan," bebernya.
Ibu dua anak itu mengungkapkan, harga petai biasanya murah lagi saat musim hujan dan panen raya. Karena, stok banyak dan kualitas petai tidak sebagus saat musim kemarau seperti saat ini.
"Harga petai mahal saat ini, jelas menguntungkan petani yang punya pohon petai. Karena, pohon petai bisa panen lebih satu kali dan biasanya panennya bisa satu sampai dua kuintal," ungkapnya.