Kemarau, BMKG Sebut Karhutla Masih Berpotensi Berlanjut
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah lereng pegunungan, berpotensi akan terus berlanjut. Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, curah hujan yang sangat rendah dan peningkatan suhu udara memicu karhutla. Kepolisian mendorong peningkatan patroli bersama, untuk memudahkan pemantauan titik karhutla.
Kebakaran Hutan di Kalimantan
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menekankan sinergi antarelemen dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Barat, dilansir dari Antara.
Kerja sama antarpemangku kepentingan selama ini tetap harus dipertahankan sebab dalam penanganan karhutla diperlukan soliditas dan sinergi yang baik.
Sigit juga meminta semua pihak melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik secara langsung pun media sosial dengan mengedepankan tiga pilar kamtibmas, yakni Bhabinkamtibmas, Babinsa dan kepala desa.
Kebakaran Hutan di Malang
Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kejadian karhutla masih berlangsung di Gunung Andong, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan telah padam di Taman Nasional Gunung Ciremai, yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
"Peristiwa karhutla di kawasan gunung bukan kali pertama terjadi pada musim kemarau tahun ini," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Sebagai langkah antisipasi, pihak satgas karhutla rutin melakukan patroli udara menggunakan pesawat nirawak atau drone sehingga apabila ditemukan titik api maka tim akan langsung menuju lokasi untuk pemadaman dan upaya lainnya yang dianggap perlu.
Potensi Karhutla
BMKG sendiri memprakirakan kebakaran hutan dan lahan berpotensi masih akan berlanjut akibat rendahnya curah hujan dan suhu udara yang meningkat.
Dilansir dari situsnya, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.
Situs BMKG, Minggu, menyatakan agar masyarakat mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Advertisement