Kemarau Berkepanjangan, Debit Air di Dam Banyuwangi Turun Drastis
Musim kemarau yang berkepanjangan berdampak pada penurunan debit air yang signifikan di beberapa Dam di Banyuwangi. Kondisi ini berpengaruh pada sistem distribusi air ke lahan pertanian. Pembagian air harus dilakukan dengan sistem bergilir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, penurunan debit air di beberapa Dam Banyuwangi selama musim kemarau ini cukup signifikan.
"Sudah cukup luar biasa, mungkin salah satu dampak El Nino," jelasnya, Kamis, 2 November 2023.
Guntur panggilannya, menyatakan, salah satu Dam yang penurunan debit airnya sangat drastis adalah Dam Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.
Sebulan lalu, menurutnya, debit air di Dam Karangdoro masih 8 meter kubik. Saat ini, kata Dia turun menjadi 4 meter kubik saja.
"Jadi turunnya amat drastis, sudah 50 persen dalam waktu sebulan," tegasnya.
Jika mengacu pada tren penurunannya, kata Dia, pada bulan depan kemungkinan debit air di Dam Karangdoro ini hanya tinggal 2 meter kubik saja. Diharapkan saat itu, hujan sudah mulai turun.
Dia menyebut, Dam Karangdoro pernah mengalami kondisi debut air sangat kecil pada tahun 2013. Saat itu, debit air hanya 1,8 meter kubik saja di saat akhir musim kemarau menjelang musim hujan.
Untuk menyiasati hal ini, air dari Dam Karangdoro ini harus didistribusikan dengan sistem bergilir untuk beberapa Kecamatan di sekitarnya seperti, Bangorejo, Siliragung. Dam Karangdoro menyuplai air seperempat lahan pertanian Banyuwangi.
"Tapi dengan kita gilir mudah-mudahan masih bisa mencukupi," ujarnya.