Kemarau, 30 Desa di Probolinggo Alami Krisis Air
Sebanyak 51 dusun di 30 desa di Kabupaten Probolinggo mengalami krisis air bersih, hingga akhir Oktober 2023. Data ini berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Hasil rekapitulasi data Pusdalops Penanggulangan Bencana tercatat sebanyak 51 dusun yang tersebar di 30 desa dari 14 kecamatan terdampak krisis air bersih di Kabupaten Probolinggo," kata Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Probolinggo Silvia Verdiana di Probolinggo, dikutip dari Antara, Senin 6 November 2023.
Puluhan desa itu tersebar di Kecamatan Tegalsiwalan, Wonomerto, Banyuanyar, Tongas, Bantaran, Kuripan, Sukapura, Lumbang, Leces, Paiton, Besuk, Gading, Kotaanyar, dan Tiris. Krisis air berdampak pada 61.371 jiwa atau 20.942 Kepala Keluarga (KK) di wilayah itu.
Jumlah wilayah dan KK terdampak menurutnya fluktuatif sejak 2013 hingga 2023. Penyebabnya pun beragam. Mulai dari berkurangnya volume air, mengeringnya sumber mata air, juga tidak ada cadangan air.
BPBD Probolinggo memenuhi kebutuhan mereka dengan distribusi air bersih secara berkala. "Awal Juni hingga akhir Oktober 2023 kami telah menyalurkan 260 kali distribusi air dengan memberikan bantuan sebanyak 1.472.000 liter air bersih, 13 tandon air, dan 37 jerigen telah terdistribusi sebagai penanganan darurat krisis air bersih," kata Silvia.
Silvia mengimbau masyarakat agar memitigasi bencana kekeringan, seperti memanfaatkan sumber daya air secara lebih efektif dan efisien, kemudian memprioritaskan penggunaan air untuk keperluan minum dan masak atau keperluan air bersih lainnya.
"Selain itu warga juga bisa menanam banyak pohon di sekitar kawasan rawan kekeringan, gotong royong membuat waduk yang disesuaikan dengan kondisi geografis, perbanyak daerah resapan air, dan menerapkan budaya konservasi," imbuhnya.
Advertisement