Kemarau, 23 Ribu Jiwa Terdampak Kekeringan di Bima NTB
Kemarau yang mulai tiba, berdampak pada kekeringan di wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 23.098 jiwa di 39 desa berisiko mengalami krisis air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima, Isyrah, menyebut 23 ribu jiwa tersebut tersebar di 11 kecamatan. Penyebab utama kekeringan menurutnya akibat perambahan kawasan hutan yang tidak terkontrol.
Dampaknya kemampuan serapan air berkurang. Sehingga krisis air rentan terjadi pada musim kemarau. Guna mengantisipasi kekeringan, BPBD Bima sudah menggelar rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk upaya penanggulangan.
Selain itu, ia juga menyiapkan armada pendistribusian air bersih ke daerah terdampak kekeringan.
Kekeringan di Bima sendiri, sudah menjadi masalah tahunan. Sedangkan, kemarau di tahun ini datang lebih awal. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan, kemarau yang disebabkan fenomena El Nino, akan bertahan hingga April 2024.
Advertisement