Kemajuan Teknologi Jadi Tantangan Generasi Muda
Malang: Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengajak generasi muda dan mahasiswa untuk menggunakan internet secara sehat dan positif, salah satunya sebagai sarana berbisnis. Hal tersebut disampaikan saat sebagai pembicara Kuliah Tamu Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, di Universitas Kanjuruhan Malang, Selasa (7/3). Gus Ipul ajak mahasiswa berbisnis di dunia internet. Karena Indonesia merupakan pengakses internet nomor 3 terbesar di Asia setelah Negara Cina dan India.
Sedangkan jumlah pengakses di Indonesia mencapai 132 juta pengakses. Diprediksi tahun 2017 hingga 2018 akan mencapai 140 juta bahkan bisa mencapai 150 juta pengguna. Hal tersebut akan menjadi tantangan, terutama bagi generasi muda, karena sebagai sarana untuk memenangkan kompetisi di era golbal.
“Kemajuan teknologi menjadi tantangan bagi generasi muda. Apabila bisa mempergunakannya secara sehat dan positif, maka generasi tersebut akan menjadi pemenang di era global yang memerlukan kecepatan,” ungkapnya.
Pengguna Internet di Indonesia pada anak-anak perlu dibangun kesadarannya, agar dalam menggunakan internet mendapatkan sesuatu yang berguna. Karena di Indonesia konten untuk anak-anak dan orang dewasa masih bercampur. Gus Ipul menambahkan, untuk menjadi pemenang di era global, selain harus mempunyai SDM yang mumpuni dan menguasai teknologi maju.
“Istilahnya dengan agama hidup orang menjadi teratur, dengan ilmu hidup orang menjadi mudah dan dengan seni hidup seseorang menjadi indah,” jelasnya.
Sedangkan untuk mengatasi berita yang hoax, Gus Ipul menjelaskan ada beberapa langkah yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jatim. Antara lain membuat counter-narasi yaitu membangun tulisan untuk meluruskan berita tersebut. Jalan lain yang saat ini dilakukan adalah menegakkan hukum, karena kadangkala produk hukum yang berlaku sangat terlambat tidak sejalan dengan keadaan.
“Dan yang tidak kalah penting adalah membangun kepercayaan apabila kita membangun dunia bisnis. Kita harus pintar-pintar membangun kepercayaan, karena di dunia bisnis berlaku istilah trust and distrust,” ungkapnya.
Gus Ipul tak lupa sampaikan apresiasinya kepada Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), yang memberikan waktu untuk berbagi pengetahuan pada para mahasiswa yang tentunya sangat memerlukan pengetahuan lain diluar mata kuliah yang ada. (*)