Keluarga Tak Bersedia, Autopsi Jenazah Korban Kanjuruhan Ditunda
Kepolisian menyebut, autopsi jenazah korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan yang rencananya dilaksanakan, Kamis, 20 Oktober 2022 ditunda. Penyebabnya, pihak keluarga korban tidak bersedia.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, penyidik dan perwakilan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TPIGF) Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenkopolhukam RI, Ijen Armed Wijaya, sudah menemui pihak keluarga di Malang, kemarin.
“Kemarin, TGIPF bersama penyidik sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga,” kata Dedi, ketika berada di Polda Jawa Timur (Jatim), Kamis, 20 Oktober 2022.
“Sampai tadi malam, Pak Armed menyampaikan, pihak keluarga belum bersedia untuk anaknya dilaksanakan ekshumasi pada hari ini,” tambahnya.
Ekshumasi sendiri merupakan proses autopsi yang dilakukan dengan cara menggali makam korban, serta langsung melakukan pemeriksaan di tempat.
Dengan demikian, kata Dedi, akan kembali berkoordinasi dengan TGIPF terkait proses autopsi tersebut. Ia akan menanyakan apakah ada keluarga korban lain yang akan bersedia dilakukan autopsi.
“Masih dikomunikasikan dulu sama TGIPF dan penyidik. Kita masih melihat dan mendengarkan dulu apakah ada. Tapi sekali lagi tidak berandai-andai, menunggu proses lebih lanjut,” ujar dia.
Sebelumnya, penyidik gabungan Polri berkomitmen akan tetap menjalankan proses ekshumasi terhadap dua korban dalam tragedi Kanjuruhan.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini penyidik gabungan tengah melakukan komunikasi terhadap dua keluarga korban yang akan dilakukan ekshumasi.
"Kami menunggu pelaksanaan ekshumasi. Penyidik didampingi polda akan menemui keluarga korban. Sesuai Pasal 134 KUHP penyidik harus komunikasi dulu dengan pihak korban," ungkap Dedi Prasetyo di Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu 19 Oktober 2022.
Terkait isu intimidasi, Dedi Prasetyo menegaskan, tidak ada intimidasi melainkan hanya komunikasi terkait waktu pelaksanaan.
"Saya sampaikan seusai Pasal 134 KUHP bahwa penyidik didampingi kedokteran forensik tengah berkomunikasi dengan keluarga korban. Bahkan sekarang ada tim yang sudah berangkat ke sana, hari ini akan dipastikan itu (jadwal pelaksanaan)," pungkasnya.
Advertisement