Keluarga Sudah Tahlilan, tapi Alhamdulillah Masih Bisa Pulang
Setelah tiga hari tinggal di penampungan di Stasiun Radio Pantai, KSOP Tanjung Tembaga, Probolinggo sejak Minggu, 2 September 2018 lalu, 21 korban Kapal Layar Motor (KLM) Wahyu Ilahi 02 yang terbakar, bisa tersenyum lebar. Soalnya, mereka dikunjungi utusan dari Pemkab Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa, 4 September 2018.
Tidak sebatas mengecek kondisi para penumpang, utusan Bupati Jeneponto, Drs H Ikhsan Iskandar MSi itu juga bermaksud mengajak serta pulang mereka dengan pesawat terbang. Padahal rencana awal, 21 orang ini akan dipulangkan dengan kapal laut dari Tanjung Perak, Surabaya.
“Khawatir mereka masih trauma di laut pasca kapalnya terbakar, mereka kami jemput dan besok pagi Rabu, 5 September, naik pesawat dari Bandara Juanda menuju Bandara Sultan Hasanudin, Makassar,” ujar Mus Muliyadi, Kabid Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto, Selasa siang.
Ditemui saat menjenguk para penumpang di Probolinggo, Mus didampingi Kapolsek Batang, Iptu Kahruddin dan Danramil Batang, Kapten Muhammad Amin. “Yang jelas, kami berlima dari Jeneponto untuk menjemput warga kami,” ujarnya.
Serma Syarifudin, anggota Kodim 1425 Jeneponto menceritakan, warga di Kecamatan Batang, Jeneponto sempat berharap-harap cemas demi mendengar KLM Wahyu Ilahi 02 terbakar di tengah laut di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 30 Agustus lalu.
Informasi pun beredar liar ditambah bumbu-bumbu yang menyeramkan. “Ada yang mengabarkan, semua penumpang meninggal dunia, info lain menyebutkan yang meninggal delapan orang,” ujarnya.
Sebagian keluarga di Jeneponto ada yang sudah selamatan (tahlilan) karena mengira mereka sudah tenggelam bersama kapal yang terbakar. Sebagian lagi masih berharap mereka selamat meski kapalnya terbakar habis.
“Tiba-tiba, Minggu siang sekitar pukul 10.00 WITA, Ruslan, salah satu penumpang menelepon dan mengabarkan, semua penumpang selamat,” ujar Syarifudin. Juga dikabarkan 21 penumpang KLM Wahyu Ilahi 02 sudah dievakuasi oleh anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Sejahtera Nagoya 04 dan menuju Probolinggo.
Suka cita pun segera merebak ke seantero Jeneponto, memupus kabar simpang-siur selama ini. “Pak Bupati pun mengutus kami untuk menjemput ke Probolinggo,” ujar Mus Muliyadi.
Rabu besok, direncanakan dengan perbangan perdana dari Juanda, 21 korban kapal terbakar itu akan bertolak ke Makassar. “Kami mewakili Pemkab Jeneponto mengucapkan terima kasih kepada ABK KM Sejahtera Nagoya 04, Pemkot Probolinggo, Polresta, Kodim, pelabuhan, dan pihak-pihak lain yang membantu memfasilitasi warga Jeneponto,” ujar Mus.
Disinggung soal asuransi bagai kapal dan muatannya yang terbakar, juga penumpangnya, Mus mengatakan, bukan wewenangnya untuk menjawab. “Yang jelas memang itu kapal tradisional, yang mengangkut ternak, juga manusia dari NTT menuju Jeneponto,” ujarnya.
Seperti diketatahui, KLM Wahyu Ilahi 02 terbakar di perairan NTT, Kamis 30 Agustus lalu. Mereka akhirnya ditolong KM Sejahtera Nagoya 04 yang kemudian berlabuh di Pelabuhan Perikanan Mayangan (PPM) Probolinggo. (isa)
Advertisement