Keluarga Korban Kanjuruhan Respon Pembatalan Piala Dunia U-20
Pembatalan Event Piala Dunia U-20 mendapatkan respon dari Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan. Hal ini menyusul keputusan resmi yang dikeluarkan oleh FIFA sebagai federasi sepakbola dunia yang membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Salah satu Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Juariyah mengatakan, batalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia adalah runtutan dari tidak becusnya pemerintah dalam mengelola ekosistem sepakbola di tanah air.
"Kami merasa keputusan pembatalan dari FIFA ini selayaknya disikapi pemerintah sebagai tamparan keras yang mewakili perasaan kami para korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan,” ujarnya pada Jumat 31 Maret 2023.
Dalam insiden Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, lalu, Juariyah harus kehilangan putrinya Shifwa Dinar Artamevia, usia 19 tahun, usai menyaksikan laga antara Arema FC versu Persebaya Surabaya.
“Momen ini sebagai pengingat bahwa ada hal yang belum selesai di negeri ini. Tapi kok bisa dampak tragis Tragedi Kanjuruhan yang kami rasakan selama ini sepertinya hendak dilupakan begitu saja," katanya.
Juariyah mengatakan, pemerintan seharusnya menyelesaikan terlebih dahulu urusan sepakbola dalam negeri, sebelum terlalu jauh menggelar event sepakbola tingkat internasional.
"Mereka (pemerintah) merasa seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. Padahal kami sangat berharap adanya perhatian dan keseriusan pemerintah untuk penyelesaian tragedi tersebut," ujarnya.