Keluarga Korban Bom Makasar Akan Mendapat Santunan
Mensos Temui Korban Bom Makasar dan Ahli Waris Korban Penembakan Papua
Menteri Sosial Tri Rismaharini akan mengunjungi korban ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar dan keluarga korban penembakan di Puncak Papua. Menteri Sosial akan mengunjungi keluarga korban hari ini Selasa 20 April 2021.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Robben Rico mengatakan dalam aksi bom bunuh diri
pada Minggu 28 Maret 2021 lalu di Makasar mengakibatkan 19 orang terluka. Tiga di antaranya masih dirawat di RS Bhayangkara Makasar.
Menteri Sosial juga dijadwalkan bertemu dengan ahli waris korban meninggal akibat serangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Papua.
"Mensos akan menyerahkan santunan kepada korban yang terluka dan ahli waris korban meninggal dunia dengan harapan supaya bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," kata Robben Rico dalam keterangan tertulis Selasa 20 April 2021.
Dua orang guru yang menjadi korban penembakan kelompok kriminal bersenja (KKB) di Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. Jumat, 8-9 April 2021, berasal dari Toraja.
Satu lagi seorang sopir ojek bernama Udin warga Kabupaten Barru ditembak mati Kelompok Kriminal Bersenjata di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu 14 April 2021.
Ledakan bom dan penembakan oleh KKB termasuk kategori bencana sosial. "Sesuai dengan Permensos 4 Tahun 2015 tentang bantuan langsung berupa uang tunai bagi korban bencana, korban meninggal bisa mendapatkan bantuan santunan ahli waris dan santunan korban luka," ujar Robben.
Menurut Permensos tersebut, lanjutnya besar nilai bantuan santunan ahli waris sebesar 15 juta rupiah per jiwa, dan untuk korban luka mendapatkan santunan paling banyak lima juta rupiah.
Dalam kunjungan ini, Mensos akan didampingi oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin dan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat.