Keluarga Karyawan PT Freeport Diungsikan
Karena masalah keamanan, keluarga para pegawai PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua, untuk sementara diungsikan. Kepolisian Resor Mimika mendukung langkah yang diambil manajemen PT Freeport untuk mengungsikan sementara waktu keluarga karyawan dari Tembagapura menyusul serangkaian teror penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah itu.
Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Selasa 28 November, mengatakan langkah mengungsikan sementara waktu keluarga para karyawan Freeport sangat tepat untuk mengeliminasi terjadinya kerugian-kerugian yang dialami pekerja PT Freeport maupun perusahaan subkontraktornya.
"Tentu itu langkah yang positif karena bagaimana pun juga semua kemungkinan harus kita antisipasi bersama, termasuk kerugian-kerugian yang bisa ditimbulkan akibat adanya teror penembakan yang masih terjadi sampai saat ini di sekitar Tembagapura," kata Victor.
Menurut dia, setiap tahun apalagi menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru, sebagian besar pekerja PT Freeport dan keluarganya yang bermukim di Tembagapura selalu berlibur ke kampung asal mereka masing-masing.
Tahun ini, kegiatan liburan keluarga pekerja PT Freeport tersebut berlangsung lebih awal atau dipercepat mengingat kondisi gangguan keamanan yang terjadi di sekitar Tembagapura akhir-akhir ini.
Aparat TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Terpadu maupun Satgas Amole (Satgas pengamanan PT Freeport), katanya, terus berupaya mengembalikan situasi keamanan di wilayah Tembagapura dan sekitarnya dalam kondisi kondusif seperti sebelum terjadi teror penembakan.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh aparat keamanan, katanya, yaitu dengan terus memburu KKB yang diperkirakan bersembunyi di hutan-hutan di wilayah itu.
"Kita tetap melakukan pengejaran KKB sekaligus upaya pencegahan agar operasional PT Freeport bisa segera pulih dan normal kembali. Sudah tentu keamanan dan kenyamanan para pekerja PT Freeport, perusahaan subkontraktor dan keluarga mereka merupakan hal yang prioritas," jelas Victor.
Sebelumnya, juru bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan keselamatan karyawan dan keluarganya merupakan hal yang paling diprioritaskan oleh perusahaan.
"Kami tidak mau nanti terjadi apa-apa, apalagi jika itu terjadi pada anak-anak, atau keluarga karyawan lainnya. Kami panjangkan libur sekolah sementara, supaya keadaan lebih steril dan kondusif," kata Riza baru-baru ini di Timika.
Pascaancaman teror penembakan beruntun yang dilakukan oleh KKB di sekitar Tembagapura, sejumlah karyawan mengaku dalam situasi mencekam dan meminta segera dievakuasi bersama keluarga mereka dari Tembagapura.
"Yang ada keluarganya di Kuala Kencana itu akan kembali sementara ke Kuala Kencana. Sementara yang tidak punya keluarga di Timika itu pulang dulu ke daerahnya sampai situasi kembali kondusif. Ini dalam bentuk libur bagi anak sekolah, jika nanti setelah keadaan aman, mereka kembali lagi," jelas Riza.
Riza memastikan selama terjadinya aksi penembakan beruntun hampir dua bulan terakhir, tidak berdampak pada produksi perusahaan.
"Produksi tetap berjalan sebenarnya bukan karena kami mengejar produksi, tetapi kebetulan kejadian dekat rumah karyawan," ujarnya. (ant)
Advertisement